CENDANANEWS, Belumlah terlambat mengulas tentang film yang menceritakan kesuksesan motivator muda Merry Riana. Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar benar-benar film yang sangat dibutuhkan sekarang ini, karena Merry Riana bukanlah motivator yang begitu saja muncul karena kepiawaiannya menyusun kalimat-kalimat motivasi tapi karena dia telah melampaui proses pahit getir menuju kesuksesannya.
Apa yang disampaikan dalam film ini adalah idak ada satu pun kesuksesan atau keberhasilan yang bisa diraih dalam waktu singkat, tak ada yang instant, harus ada perjuangan dan kesungguhan pada mimpi yang ingin diraih.
Film ini juga menekankan bahwa usia muda tidaklah harus identik dengan hura-hura saja tapi justru diusia muda, saat masih fresh, seseorang bisa mulai menyusun tahapan demi tahapan demi mewujudkan impian besarnya, dan pernikahan diusia muda juga tidak identik dengan hubungan yang dipenuhi dengan konflik, tetapi justru bisa jadi salah satu energi tambahan untuk saling mendukung satu sama lain dalam mewujudkan impian masing-masing maupun impian bersama.
Setiap manusia memiliki keunikan cara masing-masing, dan setiap manusia harus yakin bahwa tak ada keberhasilan dan kesuksesan yang tak bisa diwujudkan. Menjadi optimis dan selalu berfikir positif, dua hal luar biasa itu yang seharusnya dirasakan oleh semua penonton film ini. Dan semoga benar demikian adanya.
Sinopsis
Merry Riana (Chelsea Islan) yang baru lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura karena kerusuhan sosial. Perjalanan menuju bandara juga tidak aman. Mereka dihadang kawanan penjarah dan terpaksa melepas harta benda demi keselamatan. Di bandara, orangtua Merry (Ferry Salim & Cyntia Lamusu) menjual apa yang menempel di badan dan hanya mampu membeli satu tiket. Merry tiba di Singapura sendirian. Dengan bekal uang yang untuk beli makan lima kali saja akan habis, ia harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup. Dari media sosial ia temukan sahabatnya Irene (Kimberly Ryder) yang hendak kuliah di sana juga. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah di antara aturan Singapura yang begitu ketat. Bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama, ia lolos ujian seleksi dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di sana. Tapi, itu semua baru bisa didapat bila Merry membayar $40,000.