Trans Semarang, Primadona dan Kebanggaan Warga Semarang

Bus Trans Semarang
SEMARANG—DKI Jakarta tercatat sebagai kota pertama kali di Indonesia yang memperkenalkan Bus Trans Jakarta. Pada awalnya tak terlalu diminati, tapi kini Bus Trans Jakarta menjadi primadona warga Ibukota, walaupun disana sini masih banyak kendala dan masalah.

sekaligus mengaplikasikan sistem transporatasi massal Mass Rapid Transit ( MRT ) yang terkenal dengan sebutan

Sistem ini merupakan sebuah terobosan baru dalam sejarah transportasi angkutan massal jenis bus, dimana bus tersebut mempunyai halte – halte khusus dan jalan sendiri ( Bus Way ) dengan berbagai tujuan ( koridor ). Bagi para penumpang yang ingin berpindah tempat tujuan, tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk membayar, cukup berpindah koridor, asal jangan keluar dari halte.
Setelah beberapa tahun beroperasi, kesuksesan Trans Jakarta rupanya menginspirasi kota – kota besar lainnya, salah satu diantaranya adalah Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai salah satu kota besar yang padat penduduk, tentu saja akan menghadapi berbagai masalah, satu yang pasti yaitu bagaimana caranya mengurangi ” Kemacetan ” lalu lintas.
Setelah melewati beberapa serangkaian proses uji coba pada awal bulan Mei 2009, akhirnya pada tanggal 18 September 2009, layanan transportasi massal berbasis Bus Rapit Transit ( BRT ) bernama Trans Semarang secara resmi beroperasi melayani warga masyarakat yang ingin bepergian ke berbagai tempat tujuan mereka masing – masing di wilayah Kota Semarang.
Pemerintah Kota Semarang mempercayakan operator pengelola Trans Semarang kepada BLU Trans Semarang, yang beralamat di Gedung Djuang 45 lantai 7, jalan Pemuda no 163 Semarang. Pada awalnya, Trans Semarang membuka empat koridor, antara lain koridor satu, jurusan Mangkang – Penggaron, koridor dua jurusan terminal Terboyo – Sissemut Ungaran. Koridor tiga jurusan pelabuhan Tanjung Emas – Akpol, koridor empat jurusan terminal Cangkiran – bandara Ahmad Yani sampai stasiun Tawang.
Penumpang Trans Semarang
Menurut rencana, nanti kedepannya Trans Semarang akan dikembangkan menjadi 12 jurusan ( Koridor ), sedangkan sampai saat ini koridor lima, jurusan Penggaron – terminal Terboyo belum beroperasi, begitu pula untuk koridor enam, jurusan bandara Ahmad Yani – terminal Terboyo juga belum beroperasi. Walaupun masih dalam tahap pengembangan, namun keberadaan bus ini sangat diminati sebagai primadona sekaligus menjadi kebanggaan, khususnya bagi warga Semarang.
Cendana News menelusuri seperti apa kira – kira rasanya menaiki angkutan massal yang sekarang

jadi primadona warga masyarakat Semarang tersebut. Setelah menunggu agak lama di sebuah halte, terlihat dari kejauhan sebuah bus Trans Semarang berukuran sedang datang menghampiri, beberapa penumpang yang menunggu dari tadi segera bergegas naik.

Karena bersamaan dengan jam berangkat kerja dan berangkat sekolah, tak kebagian tempat duduk, banyak penumpang yang berdiri sambil tangan kanan dan kiri pegangan tali yang telah tersedia agar tidak jatuh saat bus sedang berjalan atau tiba – tiba berhenti mendadak. Tak lama kemudian, seorang petugas kernet yang ” Merangkap ” sebagai kondektur bernama Dwi menghampiri, kemudian memberikan karcis. Para penunpang dewasa rata – rata membayar ongkos Rp. 4500, untuk sekali jalan baik jarak dekat maupun jarak jauh, tarifnya tetap sama.
Dalam wawancara singkat dengan Cendana News, Dwi mengatakan ” Bus Trans Semarang ” ini setiap harinya berangkat dari pangkalannya mulai pada pukul 05:30 WIB dan terakhir berangkat dari pangkalan pada pukul 17:30 WIB “. Dwi menambahkan, untuk tarif batas atas ke berbagai jurusan akan dikenakan biaya Rp. 3500, sedangkan untuk anak sekolah akan dikenakan tarif batas bawah Rp. 1000. Jika penumpang bus yang ingin berpindah jurusan ( koridor ), tinggal menunjukkan bukti karcis dari bus sebelumnya kepada kondektur bus berikutnya.
Halte Trans Semarang Jl. Letjend Suprapto
Sedangkan salah satu penumpang perempuan Trans Semarang yang bernama Yuli ketika berbincang kepada Cendana News mengaku ” Saya pelanggan tetap, mulai hari Senin hingga hari Jum’at, saya memanfaatkan jasa angkutan bus Trans Semarang untuk mengantar pulang – pergi dari rumah ke kantornya, maupun sebaliknya ” katanya. Yuli menambahkan, dengan ongkos yang sama dengan kendaraan angkutan umum lainnya, dia lebih nyaman naik bus ini, selain interiornya bersih, tentu saja telah dilengkapi pendingin udara ( AC ) yang sejuk.
Sedangkan penumpang lain bernama Yoyok, yang sedang menyelesaikan kuliah semester tahap akhir, mengatakan kepada Cendana News ” Saya berterima kasih dengan adanya bus Trans Semarang ini, dulu hanya tersedia angkutan umum yang sudah uzur, alias berusia lanjut,  melewati masa keemasannya ” ujarnya. Dia berharap, dengan adanya bus baru yang dilengkapi AC dengan tarif normal ini, setidaknya sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kota Semarang.
Yoyok mengamati ” kalau pemerintah setempat bisa menyediakan kendaraan angkutan umum massal yang murah dan nyaman, dia optimis lambat laun para pengguna kendaraan pribadi, baik mobil dan sepeda motor akan tertarik berpindah memanfaatkan jasa angkutan umum tersebut ” katanya. Kalau tidak dimulai merintis dari sekarang, diperkirakan 10 tahun lagi, Semarang akan dilanda bencana ” Kemacetan ” lalu lintas yang parah,  seperti yang sekarang melanda ibu kota DKI Jakarta dan kota – kota penyangga di sekitranya, ujarnya mengakhiri pembicaraan.
KAMIS, 13 AGUSTUS 2015
Jurnalis : Eko Sulestyono
Foto : Eko Sulestyono
Editor : Gani Khair
Lihat juga...