Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Hinsa Siburian |
JAYAPURA — Untuk menjadikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai contoh positif di mata rakyat. Panglima Kodam (Pangdam) XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Hinsa Siburian mengeluarkan tujuh perintah harian yang wajid dilakukan prajuritnya di Papua dan Papua Barat.
Pertama, ditegaskan Jendral Bintang Dua ini, jangan coba-coba mengkonsumsi Minuman Keras (Miras) dan Narkoba yang akan menghancurkan prajurit itu sendiri dan keluarganya. “Terlalu banyak korban, apakah karena kecelakaan lalu lintas atau berkelahi. Saya minta media laporkan kepada kami apabila melihat perintah pertama saya,” tegas Siburian, Rabu (30/09/2015).
Kedua, tingkatkan persaudaraan dan kerjasama dengan rekan Polri sesama aparat keamanan, yang juga sebagai rekan seperjuangan. “Kami memang dengan Polri, walaupun secara institusi beda, tapi dalam perjuangan, dalam tugas, kami adalah satu, bersaudara,” ujarnya.
Ketiga, prajurit harus meningkatkan pembinaan kesehatan jasmani dan rohani. “Prajurit itu harus sehat jasmani dan rohani. Sehat jasmaninya, berarti dia harus berolahraga yang baik. Kemudian rohaninya harus bagus, ya tentu anatara lain menuruti aturan hukum yang berlaku dan pembinaan rohaninya sesuai keyakinannya masing-masing,” katanya.
Ke-empat, tingkatkan pengamanan personil, meteril, kegiatan dan pangkalan. “Ini sifatnya kedalam, pengamanan personil seperti personil menjadi korban kecelakaan, akibat tidak taati lalu lintas,” bebernya.
Masih kata Pangdam, urutan Kelima yakni personil baik prajurit maupun pegawai negeri sipil (PNS) Kodam, wajib melaksanakan tugas secara profesional.
“Profesional artinya dia harus menguasai bidang tugasnya. Dia harus mencintai bidang tugasnya sesuai strata masing-masing. Kalau dia PNS bagian juru ketik, jadilah juru ketik yang baik,” katanya.
Kemudian, yang Ke-enam, dikatakan Siburian, tingkatkan toleransi dan persaudaraan. “Tingkatkan toleransi antara umat beragama serta hormati budaya masyarakat Papua. Karena bagaimana pun, soal persaudaraan, inilah modal dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rasa persaudaraan, toleransi diantara kami dan masyarakat, dan kita semua harus hormati budaya adat Papua,” ujarnya.
Dan yang terakhir atau Ketujuh, ditegaskan Pangdam, jadilah prajurit ksatria pelindung rakyat sejati yang menjadi perekat kesatuan dan persatuan nasional.
“Masing-masing negara mempunyai center of gravity yaitu pusat kekuatan. Kalau di negara Amerika pusatnya terletak pada demokrasi dan teknologinya, kalau Inggris, itu pusat kekuatan mereka da pada Ratunya, Thailand itu ada rajanya, China dengan ideologi komunisnya, sedangkan kita Negara Indonesia ada pada Pancasila yaitu sila ketiga Persatuan dan Kesatuan,” tegasnya.
Dengan tujuh perintah harian ini, Pangdam berharap dapat dijadikan pedoman seluruh prajurit di wilayah Kodam Cenderawassih. “Saya yakin, ini adalah salah satu upaya, bagaimana prajurit Kodam XVII Cenderawasih bisa melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan oleh Bangsa dan Negaga tentunya, agar pembangunan di Papua ini berjalan lancar,” katanya.
RABU, 30 September 2015
Jurnalis : Indrayadi T Hatta
Foto : Indrayadi T Hatta
Editor : ME. Bijo Dirajo