Dinkes: Kasus Rabies di Sumatera Barat Sudah Mengkhawatirkan

Data kasus rabies
PADANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, dari bulan Januari hingga Agustus 2015, setidaknya ada 2.600 lebih kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). Hal tersebut menempatkan ‘Ranah Minang’ berada dalam posisi 5 besar untuk seluruh provinsi di Indonesia.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Sumbar, dr.  Irene menyebutkan, kasus yang terjadi di Sumbar sudah sangat mengejutkan dan masuk dalam kondisi mengkhawatirkan.  
“Dari kasus yang ada, 50 persen terjadi pada anak-anak , dan 95 persen itu diakibatkan oleh gigitan anjing,” jelas Irene.
Ia menjelaskan, posisi Dinkes hanya lebih kepada penangangan. Sedangkan untuk pencegahan pihaknya hanya bisa memberi arahan, himbauan dan penyuluhan saja. Sedangkan tindakan pencegahan dikembalikan pada masyarakat.
“Kita sudah memberikan vaksin untuk mengantisipasi penularan rabies sehingga sekitar pada 70 persen populasi anjing , ” ujarnya.
Sementara itu, kasus rabies pada manusia di 2015 di Sumbar menimpa lima orang, yaitu di Kabupaten Pesisir Selatan dua orang, di Kabupaten Solok dua orang dan di Kabupaten Sijunjung satu orang.
Dia juga menyebutkan, tingginya angka kasus rabies di Sumbar, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan dinas peternakan yang juga sekaligus memperingati Hari Rabies se-dunia pada 28 September 2015.
“Rapat akan dipusatkan di Kota Bukittinggi pada 30 September 2015 untuk membahas lebih lanjut permasalahan rabies dan penanggulangannya,” lanjutnya.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah lanjutan dalam penanganan rabies yang lebih serius.
MINGGU, 27 September 2015
Jurnalis       : Muslim Abdul Rahmad
Foto            : Istimewa
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...