Ratusan Mahasiswa Desak Gubernur NTB Tolak Pengerukan Pasir Laut

Ratusan Mahasiswa peduli lingkungan saat melakukan aksi demonstrasi meminta Gubernur menolak mengeluarkan izin pengerukan pasir laut
MATARAM — Penolakan pengerukan pasir laut di Nusa Tenggara Barat terus berlangsung, dimana sebelumnya, Walhi NTB Pertanyakan Sikap Gubernur dan Koalisi Masyarakat Peduli Lingkungan Lombok Tolak Pengerukan Pasir Laut. Kini ratusan mahasiswa juga meolak dengan melakukan aksi demonstrasi.
Dalam aksi tersebut mahasiswa meminta Gubernur Nusa Tenggara Barat menolak mengeluarkan izin pengerukan pasir laut untuk reklamasi Teluk Benoa oleh PT. Tirta Wahana Bali Internasional, karena dinilai akan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan.
“Kami minta kepada Gubernur untuk menolak mengeluarkan izin terkait pengerukan pasir laut di Tanjung Luar, pantai Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur,” kata Kordinator aksi, Samsul Rizal di depan Gedung Gubernur NTB di Mataram, Senin (28/9/2015)
Terpisah mahasiswa Pilar seni Universitas Mataram, Ramli menyebutkan kerusakan lingkungan dan terumbu karang, pengerukan pasir juga akan menyebabkan sejumlah pulau kecil di sekitar Tanjung Luar Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur seperti Gili Kondo dan beberapa pulau kecil di sekitar lokasi pengerukan pasir akan tenggelam
“Kalau pengerukan pasir sampai dilakukan, akan banyak pulau kecil yang tenggelam dan hilang termasuk juga berpotensi menyebabkan terjadinya abrasi pantai” ungkapnya
Sebelumnya Gubernur NTB, Zainul Majdi menegaskan bahwa terkait izin pengerukan pasir laut bukan gubernur yang menentukan, tapi telah diatur dalam UU apakah layak atau tidak. 
Komentar tersebut sangat kontras dengan apa yang dilontarkan saat isu pengerukan pasir laut  pertama kali mencuat tahun 2014 lalu, di mana Gubernur menolak keras, tapi belakangan menjadi melunak.
SENIN, 28 September 2015
Jurnalis       : Turmuzi
Foto            : Turmuzi
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...