Kabut Asap, Penderita ISPA di Manado Meningkat 80 Persen

Puskesmas Sario Manado
MANADO — Kabut asap kiriman akibat pembakaran hutan di musim kering menyelimuti kota Manado, Sulawesi Utara sejak 2 bulan terakhir. Hal tersebut menyebabkan penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) terus meningkat. 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado Robby Mottoh saat dihubungi Cendana News pada Kamis (01/10/2015) siang mengatakan, penderita ISPA hingga saat ini sudah mencapai 24.642 penderita, naik 80 persen. 
“Penderita ISPA pada bulan Agustus lalu hanya berkisar 13.000 penderita, namun diakhir bulan September sudah mencapai 24.642 penderita”, ujarnya.
Mottoh mengatakan, meningkatnya penderita ISPA disebabkan karena musim kemaru panjang yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dibeberapa wilayah di Sulut termasuk di kota Manado, sehingga berdampak pada masyarakat yang mengalami ganguan saluran penafasan akut. 
“Kita menghimbau kepada masyarakat jika berpergian hendaknya memakai masker untuk menghindari penularan ISPA”, ungkapnya.
Disebutkan, masyarakat juga harus banyak mengkonsumsi vitamin, istirahat yang cukup, dan kurangi beraktifitas di luar rumah.
Dia juga mengatakan, meski belum masuk dalam kejadian luar biasa (KLB), namun kondisi dengan jumlah penderita yang banyak sudah mengkhawatirkan.
“Meski belum masuk KLB namun ISPA di Manado sudah sangat mengkhawatirkan, untuk itu masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan baik”, kata Mottoh kepada Cendana News.
Sementara itu, pantauan Cendana News di rumah sakit Prof Kandou dan sejumlah puskesmas di Manado, masyarakat yang terserang ISPA datang berobat. 
Seperti penuturan Ayu warga kelurahan malalayang kepada Cendana News ketika ditemui di rumah sakit Prof Kandou Manado, penyakit ISPA yang dialaminya sudah ia rasakan sejak dua minggu ini, bahkan sebagian keluarganya termasuk anaknya yang masih bayi sudah terserang ISPA. 
“Saya berharap Pemerintah segera mengatasi kekeringan berdampak kabut asap, dan harus setiap hari menyiram jalan dan taman di pinggir jalan, agar debunya tidak tertiup angin, dan terbawah ke warga saat melintas, karena sudah sangat membahayakan kesehatan masyarakat”, katanya.
KAMIS, 01 Oktober 2015
Jurnalis       : Ishak Kusrant
Foto            : Ishak Kusrant
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...