Masyarakat Lereng Tanggamus Manfaatkan Lahan untuk Tanam Sayuran

LAMPUNG — Dengan ketersediaan pasokan air yang masih mencukupi meski dimusim kemarau, warga diantaranya Kecamatan Gisting, Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung memanfaatkan lahan yang berada di lereng Gunung Tanggamus untuk berkebun bunga dan sayuran. Hasil sayuran dan bunga tersebut bahkan dipasok ke wilayah Bandarlampung dan Jakarta.
Salah satu petani yang masih memanfaatkan lahannya untuk menanam sayuran yakni Kelik (34), wargayang tinggal di Desa Simpang Kanan Kecamatan Sumberejo memiliki luas lahan sekitar 1 hektar dengan menanam sayuran jenis kol, sawai serta brokoli dan wortel yang telah dilakoni semenjak belasan tahun lalu. 
Ia mengaku menanam sayuran untuk memenuhi kebutuhan sayuran pada beberapa langganan yang ada di pasar di wilayah Pringsewu, Bandarlampung dan sebagian dikirim ke Jakarta.
“Pasokan air dari gunung masih cukup lancar sehingga kami masih tetap menanam sayuran, beberapa petani lain juga menanam bunga sebagai sumber penghasilan,”ungkap Kelik kepada Cendana News, Sabtu (24/10/2015).
Usaha menanam sayuran menurutnya terbilang cukup mudah namun juga terkadang mengalami kesulitan terutama jika harga anjlok dan biaya operasional serta modal tak tertutupi dengan harga penjualan. Ia mengaku untuk harga komoditas sayuran yang ditanamnya cenderung mengalami naik turun tergantung musim dan masa panen. 
“Jika masa panen raya maka harga sayuran akan anjlok,”sebutnya. 
Ia mencontohkan jika sedang panen raya harga Sawi yang biasanya mencapai Rp3.000/kilogram turun drastis menjadi Rp500/kilogram. Selain itu beberapa jenis sayuran lain pun akan anjlok jika sedang panen raya diantaranya kangkung cabut yang biasanya mencapai Rp2.000/ikat menjadi Rp500/ikat.
Meski demikian ia mengaku tidak kapok dan masih tetap melakukan penanaman sayuran di lereng Gunung Tanggamus khususnya di wilayahnya yang berada di ketinggian kurang lebih 700 meter di atas permukaan laut dan berada di lereng Gunung Tanggamus yang memiliki ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut.
Biaya yang tak sedikit untuk penanaman sayuran menjadikan beberapa petani sayur beralih menanam padi. Meski beberapa petani masih bertahan karena sudah memiliki langganan tetap di sejumlah pasar.
Ia mengaku biaya untuk budidaya tanaman sayuran terbilang tak sedikit sebab untuk luasan lahan  2.000 meter persegi lahan tanaman sawi, biaya yang dikeluarkan mencapai sekitar Rp.4 juta. Rata-rata dari lahan tersebut dihasilkan sekitar 5 ton sawi. Jika harga sedang bagus petani masih bisa mendapatkan uang sekitar Rp.4juta namun jika harga sedang anjlok petani hanya mendapatkan hasil jual sekitar Rp2,5 juta.
SABTU, 24 Oktober 2015
Jurnalis       : Henk Widi
Foto            : Henk Widi
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...