![]() |
Madu hutan Kendari |
KENDARI — Satu per satu botol air mineral yang telah kosong disterilkan, untuk mencegah agar tidak ada bakteri yang tinggal dalam botol plastik. Setelah steril, madu yang dihasilkan lebah di hutan perbatasan Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Kolaka, Konawe Utara dan Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara dituangkan ke dalam botol plastik tersebut.
Inilah yang dilakukan Imam Asro’i, pengusaha madu asal Desa Mekar Jaya, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe yang kini menetap di Residance Zam Zam, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sultra. Bisnis madu yang ditekuni Imam berawal dari iseng-iseng saja.
![]() |
Imam Asro;i |
Ketika pulang kampung di Desa Mekar Jaya pada awal September 2015, Imam bertemu dengan pamannya yang sedang membawa madu dalam sebuah botol air mineral. Imam sempat menanyakan apa isi botol yang dibawa pamannya itu. Spontan paman Imam menjawab madu asli dari hutan.
Imam kemudian berbincang sejenak tentang madu hutan Abuki dengan pamannya. “Saya langsung tangkap, ini peluang bisnis. Sayapun langsung up date informasi melalui media sosial. Hanya dalam waktu sekejap, sudah ada permintaan sebanyak 10 botol,” kata Imam alumni Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo (Faperta UHO) ini.
Harga madu yang diberi merk Madu Hutan Kendari ini ditawarkan dua macam, yakni harga Rp. 100.000 per botol volume 600 ml, dan harga Rp.60.000 per botol volume 330 ml. Harga tersebut diluar biaya kirim bila permintaan konsumen dari luar Kota Kendari. Namun khusus permintaan luar Kota Kendari, Imam mengingatkan bahwa hanya bisa dilayani bila permintaan minimal 5 Kg.
Sejak menekuni bisnis madu asli, Imam sudah melayani permintaan konsumen dalam Kota Kendari. Kemudian dari Kota Makassar Sulawesi Selatan, Palopo Provinsi Sulawesi Barat dan Jember Provinsi Jawa Timur.
Omzet penjualan madu mencapai 200 botol per bulan atau sekitar Rp.20 juta per bulan. Untuk menjaga agar permintaan dapat terlayani, Imam membina pengolah madu hutan di Kecamatan Padangguni, Konawe.
Mereka dibina cara mengolah madu yang bersumber dari lebah hutan secara berkesinambungan, tanpa harus mematikan lebah-lebah hutan. Mereka diajarkan cara mengolah secara alami, dengan cara pengasapan.
Dengan metode tradisional ini, maka lebah hutan hanya akan meninggalkan sarangnya. Lalu beberapa bulan kemudian lebah tersebut akan kembali membuat sarang madu yang baru. “Dengan cara ini, maka kearifan lokal tetap terjaga. Kelangsungan hidup lebah tetap lestari, meski madunya sudah diambil untuk dikonsumsi. Beda hanya dengan metode cara bakar, lebahnya mati dan kalaupun ada yang hidup, pasti lebahnya trauma dan tidak akan kembali,” jelas mantan aktivis UHO ini.
Imam juga menjelaskan manfaat dan kandungan madu asli yang bersumber dari lebah hutan, yakni membantu meningkatkan imunitas tubuh, menstabilkan tekanan darah yang tidak normal, membantu penyembuhan rematik dan asam urat, membantu menguatkan daya pikir otak utamanya dimasa pertumbuhan anak-anak, membantu pengobatan luka bakar anti imflamasi, sumber energi dan menambah kekuatan tubuh secara cepat. Kemudian madu merupakan sumber anti biotik alami, anti oksidan, anti kanker, meremajakan dan mencerahkan kulit wajah kecantikan.
Agar konsumen terhindar dari madu asli tapi palsu (aspal), Imam membagikan tips uji non laboratorium. Madu asli jika dibakar dengan korek api, akan mudah menyala. Tapi meski demikian, kadang ada oknum yang nakal mencampur madu dengan zat cair spritus, sehingga jika dibakar akan mudah menyala.
Cara lain adalah menyimpan madu dalam freezer (pendingin). Bila madu tidak membeku tetapi hanya mengalami kekentalan, dan masih dapat menetes bila dituang maka sudah dapat dipastikan madu tersebut asli. Tetapi bila madu membeku, sudah dipastikan madu aspal.
Masih dalam freezer, madu aspal pasti akan terpisah antara campuran larutan dengan madu. Kalau madunya terpisah dan tidak membeku, sedangkan larutan campuran pasti membeku.
JURNALIS : RUSTAM
Jurnalis Cendana News wilayah Sulawesi Tenggara. Sebelum bergabung dengan Cendana News sudah menjadi wartawan di beberapa media cetak lokal maupun nasional. Gabung dengan Cendana News Oktober 2015.
Akun twitter : @rustamcnd
Editor : ME. Bijo Dirajo / Fotografer : Rustam