MALANG — Di beberapa daerah di Indonesia, banjir merupakan salah satu masalah yang cukup sulit untuk diatasi hingga sekarang ketika memasuki musim penghujan. Saat hujan turun, tak jarang banyak warga yang terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka terendam bajir.
Dari adanya permasalahan tersebut, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB), Muhammad Rido Maulana bersama kedua temannya, Ida Nurbaedi dan Syahrilana Alam memiliki gagasan untuk membuat sebuah rumah tahan banjir yang diberi nama Floresse (Flood Resistant House).
“Rumah Floresse merupakan rumah tahan banjir berbasis hydro dinamic system dengan geofoam technology untuk antisipasi kerugian akibat banjir,” ujarnya saat ditemui di hari kedua pameran Creator Fest, Rabu (18/11/2015).
Floresse adalah konsep rumah cerdas yang artinya yaitu ketika terjadi banjir otomatis rumah ini akan terangkat atau mengapung. Kami menggunakan fiberglass sebagai bahan pembuat dinding serta geofoam untuk bagian bawahnya.
Disetiap sudut rumah terdapat sebuah tiang pengait yang terbuat dari besi untuk menahan posisi rumah agar tidak bergeser, ungkapnya. Untuk ukuran tiang pengait atau penyangga ini tergantung daerahnya, dimana titik banjir tertinggi pernah dialami di daerah tersebut.
“Nanti rumah ini akan mengapung secara otomatis tanpa mengganggu kehidupan yang ada di dalamnya,” jelasnya.
Rido mengaku bahwa rumah Floresse ini masih berupa gagasan dan belum di aplikasikan. Walau masih sebatas gagasan namun konsep rumah cerdas Floresse ini berhasil menyabet juara dua dalam ajang Rektor Cup Universitas Brawijaya.
JURNALIS : AGUS NURCHALIQ
Jurnalis Cendana News wilayah Jawa Timur/Malang. Gabung dengan Cendana News Maret 2015.
Akun twitter : @shugabst2