![]() |
Aneka sendal jepit dari kertas koran bekas |
YOGYAKARTA — Bisnis kreatif kini semakin beragam dan unik. Produk sendal jepit dan aneka tas dari kertas bekas koran pun kini ada, seperti yang dibuat oleh Briane Novianti Syukmita, warga Kampung Ledok, Tukangan, Danurejan II, Yogyakarta.
Dengan sedikit inovasi dan kreatifitasnya, Novianti mampu menghasilkan produk tas wanita berbagai model dan sendal jepit berbahan kertas koran bekas namun anti air.
![]() |
Briane Novianti Syukmita dengan Tas dari koran bekas |
Ditemui di stand pameran Festival Inovasi Daerah dan Gelar Potensi Wirausaha Muda Baru di Taman Pintar, Yogyakarta, Sabtu (21/11/2015), Novi mengatakan, sudah sejak tahun 2012 ia menekuni kerajinan sendal jepit dan aneka model tas wanita berbahan kertas bekas koran.
Pada awalnya, sendal jepit dan aneka model tas wanita buatannya itu diremehkan. Pasalnya, hanya terbuat dari kertas koran bekas sehingga dianggap cepat rusak dan tidak tahan air. Namun dengan ketekunannya selama ini, produk kreatifnya bisa diterima pasar.
Sebanyak 100 pasang sendal jepit berbahan kertas koran bekas bisa dihasilkannya dalam waktu dua minggu. Pembuatannya membutuhkan 10 kilogram koran. Demikian pula dengan produk tas yang dibuatnya. Novi menjelaskan, ide membuat sendal jepit dan aneka model tas wanita itu diperolehnya dari sebuah majalah. Lalu, dari majalah yang dibacanya itu cara pembuatannya disempurnakan atau diinovasikan, terutama agar tahan lama dan anti air.
“Cara membuatnya pertama-tama kertas bekas koran dilinting atau dipilin. Sudah itu ditenun menjadi lembaran-lembaran tenunan kertas koran bekas. Lalu, dibuatkan pola dan dijahit dengan kombinasi bahan lain yaitu kulit atau vinil”, jelas Novi.
Dengan kombinasi bahan kulit dan bahan pelindung yang membuat kertas anti air dan awet, sambung Novi, sendal jepit dan tas buatannya bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Artinya kendati hanya terbuat dari kertas koran, bukan berarti produknya itu hanya sekedar aksesori. Tak hanya sendal jepit dan aneka tas wanita, Novi juga membuat pernak-pernik lain dari kertas bekas koran itu.
Di antaranya, pigura, gantungan kunci dan berbagai perhiasan dinding lainnya. Novi mengatakan, selama ini produk uniknya tersebut dijual melalui online. Pesanan datang dari Aceh, Papua dan berbagai daerah lain di Indonesia. Bahkan, produk buatan Novi juga sudah dipasarkan di sejumlah butik dan toko-toko besar di Yogyakarta.
Selain unik karena terbuat dari koran bekas yang memunculkan motif tertentu, kata Novi, sendal jepit dan tas wanita buatannya itu harganya cukup terjangkau. Sendal jepit dihargai Rp 20.000 sepasang, sedangkan untuk tas mulai 35 hingga 250. Ribu rupiah per buah, bergantung bahan campurannya dari kulit atau vinil.
“Sementara ini kertas yang kami pakai baru dari bekas koran dan tabloid. Untuk kertas lainnya seperti bekas buku tulis belum pernah dicoba. Kertas bekas koran dan tabloid dipilih karena ukuran dan seratnya”, jelas Novi.
Sementara itu Festival Inovasi Daerah dan Gelar Potensi Wirausaha Muda di Taman Pintar, diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, dan difasilitasi oleh Lembaga Administrasi Negara. Tak hanya menampilkan sejumlah produk kreatif wirausahawan muda, festival itu juga diiikuti oleh seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di lingkup Pemda Kota Yogyakarta. Sementara itu dari 24 stand wirausahawan muda baru yang turut dalam festival tersebut, merupakan binaan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta selama satu tahun ini, melalui program Home Business Camp atau HBC.
JURNALIS : KOKO TRIARKO
Jurnalis Cendana News wilayah DI.Yogyakarta. Bergabung dengan Cendana News bulan Agustus 2015. Sebelum bergabung di Cendana News, jurnalis, penulis dan fotografer di beberapa media cetak lokal.
Akun twitter @KOKOCND