![]() |
Indah Sri Wulandari menunjukkan template tuna netra |
YOGYAKARTA — Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (1/12/2015), menggelar simulasi pemilihan kepala daerah 2015 bagi para disabilitas penyandang tuna netra. Kegiatan tersebut melibatkan sebanyak 60 penyandang tuna netra.
Ketua Divisi Sosialsisasi, Pendidikan Pemilih dan Hubungan Partisipasi Masyarakat KPUD Sleman, Indah Sri Wulandari menjelaskan, simulasi bagi para penyandang tuna netra sangat penting dilakukan, agar mereka bisa menyalurkan hak suaranya dalam setiap pelaksanaan pemilu dengan lancar dan mudah. Dalam simulasi menggunakan alat bantu asli sehingga memudahkan kaum difable.
“Dari pengalaman tahun kemarin, simulasi menggunakan template tiruan sehingga pada hari pelaksanaan mereka bingung. Maka, kali ini simulasi dilakukan dengan alat bantu asli supaya mereka tidak bingung lagi pada waktu pelaksanaan”, jelas Indah.
Namun demikian, lanjutnya, kendati sudah menggunakan alat bantu, mereka tetap membutuhkan bantuan petugas untuk memasukkan kertas suara ke dalam template. Pendampingan bagi tuna netra dalam pelaksanaan pemungutan suara, juga masih bisa dilakukan dengan syarat pendamping menanda-tangani Formulir C3, yang isinya merupakan peryantaan sanggup mendampingi dan merahasiakan hasil pilihan tuna netra yang didampinginya.
Berdasar Data Pemilih Tetap (DPT) KPUD Sleman, ada sebanyak 238 orang penyandang difable di wilayah Sleman. Namun demikian, kata Indah, jumlah tersebut belum valid, sehingga pihaknya mencetak template sebanyak separuh dari total DPT Sleman sebanyak 1.966. Simulasi bagi para tuna netra dilakukan pula dengan pemutaran video, pemungutan suara dan penghitungan suara.
Simulasi Pilkada 2015 di Sleman bagi para penyandang tuna netra dilangsungkan bersamaan dengan launching Pusat Pendidikan Pemilu KPUD Sleman yang diberi nama Rumah Pintar Pemilu Kabupaten Sleman.
“Karena saat ini kita sedang menghadapi Pilkada Serentak, maka dalam simulasi ini kita juga sosialisasikan agenda pilkada 2015 di Sleman”, pungkas Indah.
![]() |
Simulasi pencoblosan surat suara |
JURNALIS : KOKO TRIARKO
Jurnalis Cendana News wilayah DI.Yogyakarta. Bergabung dengan Cendana News bulan Agustus 2015. Sebelum bergabung di Cendana News, jurnalis, penulis dan fotografer di beberapa media cetak lokal.
Akun twitter @KOKOCND
Editor : ME. Bijo Dirajo / Fotografer : Koko Triarko