Tren
- Bakamla RI Selamatkan Nelayan di Selat Makassar
- Yonif Bakar Batu Bersama Masyarakat Distrik Mukoni
- PERANGKAP MENTAL
- Kodim Klungkung Gelar Aksi Berbagi Kasih
- Bakamla RI Gelar Operasi Udara Maritim
- Presiden Maladewa Sambut Industri Galangan Kapal Indonesia ke Maladewa
- Harlah ke 33, PW IPHI DIY Bentuk Laziz Wadahi Seluruh Anggota
- Rekonstruksi Peradaban Nusantara: Keempat dari Tujuh Langkah
- Presiden Ranil Bahas Kerja Sama Sri Lanka-ASEAN
- Tradisi Sadranan, Warga Sambisari Purwomartani Arak 2 Buah Gunungan
RABU, 23 DESEMBER 2015
Jurnalis: Henk Widi / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Henk Widi
LAMPUNG—Libur panjang siswa sekolah bersamaan dengan libur panjang merayakan Natal 2015, Tahun Baru 2016 menjadi berkah bagi para tukang ojek di kawasan Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan Provinsi Lampung. Para tukang ojek yang jumlahnya mencapai puluhan di Pelabuhan Bakauheni tersebut mengaku dalam masa liburan saat ini pelanggannya meningkat cukup drastis dibanding hari biasa.
“Saya bersyukur penumpang meningkat dibandingkan hari biasa yang harus kerja keras mencari penumpang tapi sekarang agak lebih mudah mencari penumpang,” ujar salah satu tukang ojek, Samsuri saat ditemui Cendana News di terminal Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatn, Rabu (23/12/2015).
Peningkatan jumlah pengguna jasa ojek tersebut diakui Samsuri karena banyaknya penumpang pejalan kaki yang turun dari kapal Roll on Roll Off (Roro) yang berasal dari pelabuhan Merak Banten. Penumpang pejalan kaki tersebut rata rata merupakan pekerja yang sudah memasuki masa libur dan pulang ke kampung halamannya dengan naik kapal.
Banyaknya para penumpang kapal yang turun di terminal kedatangan Pelabuhan Bakauheni seolah menjadi sasaran tukang ojek dalam menawarkan jasa pengantar hingga tujuan yang diinginkan. Para pengojek mengaku kini dengan diterapkannya aturan pengendara kendaraan roda dua tidak boleh masuk ke terminal membuat mereka harus lebih ekstra mencari penumpang. Selain dilarang memasuki area terminal kini para pengojek diwajibkan menggunakan seragam khusus sehingga tidak terjadi miskomunikasi antar pengojek yang biasa mangkal di pelabuhan dengan para pengojek dadakan yang kerap muncul saat musim liburan.
“Kita dilengkapi identitas khusus dengan rompi khusus untuk bisa menjadi tukang ojek di area pelabuhan karena untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan,”ungkap Samsuri.
Selain Samsuri, pengojek lain, Amir, mengaku saat ini penghasilannya senagai tukang ojek cukup lumayan. Pilihan menggunakan jasa ojek terutama diminati oleh warga sekitar Lampung Selatan yang akses menuju ke tempat tinggal tidak dilalui kendaraan umum. Bahkan selain itu kemudahan dan kecepatan jasa ojek dipilih karena penumpang tidak mau menunggu terlalu lama di terminal karena menunggu kendaraan.
“Para penumpang yang sudah terbiasa akan mengetahui jika di terminal baik travel maupun angkot akan ngetem atau menunggu cukup lama sehingga daripada menunggu memilih memakai jasa ojek,”ujar Amir.
Jasa ojek tersebut menurut Amir berdasarkan kesepakatan jarak tempuh untuk biaya sekali jalan. Terkadang barang yang dibawa pelanggan pun menjadi pertimbangan dalam menentukan besaran tarif. Selama musim liburan ini Amir mengaku memperoleh uang dalam sehari sebesar Rp150ribu-Rp200ribu. Jarak yang ditempuhnya pun tergantung lokasi yang dipilih pengojek baik dari wilayah Lampung Timur maupun Lampung Selatan.
“Selama masih terjangkau dan ada kesepakatan harga kami layani yang terpenting sama sama menguntungkan kami antar sampai di tempat dan mereka lebih sampai tepat waktu,”ungkap Amir.
Meski telah berusaha menawarkan jasanya, tak sedikit pula para penumpang yang enggan menggunakan ojek. Banyak diantara mereka beralasan sudah dijemput keluarga. Bahkan sebagian tidak menggunakan jasa ojek meski sudah diberi diskon karena memilih naik angkot (agkutan kota) meski harus rela menunggu berjam-jam.
Selain penolakan penumpang karena lebih memilih angkot, kendala lain yang dihadapi para tukang ojek ini adalah musim hujan yang menjadikan penyebab jasa ojek kurang diminati. Meski demikian para pengojek mengaku selama liburan ini pendapatan mereka meningkat berasal dari jumlah pengguna jasa ojek yang lebih banyak dibandingkan hari hari biasa.
Lihat juga...