Mengenal Aceh Sebagai Negeri Seribu Kedai (Warung) Kopi

MINGGU, 27 DESEMBER 2015
Jurnalis: Zulfikar / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Zulfikar 

ACEH—Paska konflik yang berkepanjanngan disertai musibah gempa dan tsunami yang begitu dahsyat pada 26 Desember 11 tahun silam, Aceh kembali bangkit lewat berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pariwisata dan ekonomi.


Selain dikenal sebagai Serambi Mekkah, Aceh juga dikenal dengan julukan ‘Negeri Seribu Kedai (Warung) Kopi’. Betapa tidak, jika jalan-jalan ke provinsi paling ujung barat di Indonesia ini, akan mudah menemukan warung kopi.
Selain sebagai tempat mencari nafkah bagi pengelolanya, warung kopi di Aceh juga menjadi lokasi objek wisata. Banyak pelancong yang datang ke Aceh baik dalam maupun luar negeri untuk menyempatkan menikmati  secangkir kopi Aceh yang sudah mendunia.
Nggak lengkap rasanya kalau ke Aceh nggak menikmati yang namanya kopi Aceh. Kopi Aceh enak,” ujar Aulya Armaya, salah seorang mahasiswa asal Medan, Sumatera Utara, Minggu, 27 Desember 2016.
Warung kopi di Aceh juga hampir tidak pernah sepi dari pengungjung. Beberapa warung kopi bahkan buka selama 24 jam. Hampir semua warung kopi di Aceh saat ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti wifi hingga layar lebar untuk Nobar (Nonton Bareng) pertandingan sepak bola.
Pengungjungnya pun beragam, selain orang tua, warung kopi di Aceh juga dipenuhi oleh banyak muda dari berbagai kalangan terutama mahasiswa. “Selain ngopi, nonton bola, di warung kopi biasanya kami membuat atau menyelesaikan tugas kuliah juga,” kata Khlaid, mahasiswa di Universitas Malikussaleh (Unimal), Lhokseumawe, Aceh.
Harga kopi juga terjangkau. Fasilitas yang disediakan juga tidak membuat harga kopi di Aceh menjadi mahal dan sulit dijangkau oleh kalangan bawah. Dengan uang Rp4 ribu, sudah bisa memperoleh kenikmatan kopi asli Aceh, yaitu Kopi Gayo.

Gayo, Penghasil Kopi Aceh
Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah atau yang lebih dikenal dengan nama Gayo, adalah daerah penghasil kopi terbaik di Aceh dan salah satu terbaik di Indoensia. Kopi-kopi yang dihasilkan di daerah sejuk ini memiliki kualitas sangat bagus dan diekspor ke negeri Paman Sam, Amerika.
“Kualitas kopinya sangat bagus, kopi Arabika Gayo misalkan, adalah kopi yang sangat terkenal dan spesial. Hasil tes cita rasa kopi Arabika tersebut mendapat skor 80 – 90,” ujar Rezka Kenara Bintang Putra, Duta Kopi Gayo 2015.
Ia menambahkan, Gayo sendiri memproduksi dua jenis kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Produksi dari wilayah tengah Aceh tersebut, sudah sangat dikenal di Asia Tenggara, bahkan hingga Amerika, dan Eropa. Selain itu, kebun kopi di Aceh ini menjadi salah satu objek wisata menarik di Aceh.
Selain menikmati suguhan kopi Aceh yang begitu gurih dan nikmat, berwisata melihat kebun kopi dengan kondisi alam yang begitu sejuk sambil melihat langsung proses pembuatan kopi, dimulai dari proses pemanenan, penyiapan bijih terbaik, pembuatan bubuk, hingga teknik penyeduhan kopi asal Serambi Mekkah, adalah pilihan wisata edukatif yang sangat layak dipilih. 
Lihat juga...