Pembebasan Lahan Agar Kebun Raya Balikpapan Semakin Nyaman dan Edukatif

Suryanto selaku Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan  menyampaikan bahwa usulan pembebasan lahan itu disampaikan ke DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) terlebih dahulu agar tahun depan dapat dilakukan. Namun proses pembebasan perlu waktu yang cukup lama. 

“Pembebasan lahan itu bisa makan waktu lama. Ya sekitar dua tahun,” ungkapnya, baru-baru ini.

Suyanti menambahkan, lahan yang dibebaskan sekitar 2 hektar yakni satu hektar untuk bumi perkemahan dan sisanya untuk lahan parkir. Sehingga nanti pengunjung yang masuk menggunakan bis ke Kebun Raya Balikpapan tidak kesulitan mencari tempat parkir. Ini semua dilakukan agar kebun raya bebas dari Karbondioksida (Co2).

“Kebun raya Balikpapan kan menjadi kawasan wisata pendidikan dan lingkungan karena di sana memiliki koleksi tumbuhan yang berada di alam terbuka dan sebagian ada di dalam rumah kaca, serta fasilitas ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, museum, dan tanaman percobaan (esiklopedia encarta),” ulasnya.

Suryanto menerangkan kehadiran Kebun Raya Balikpapan sebagai sarana peningkatan pendidikan, penelitian dan pelayanan jasa ilmiah di bidang konservasi flora Kalimantan, sehingga tercapai pelestarian tumbuhan khas yang endemik dan terancam punah.

“Tidak hanya itu, mendorong peningkatan sekaligus pengembangan pariwisata dan obyek wisata baru serta kegiatan penelitian untuk mendapatkan tanaman unggul asli Kalimantan  seperti buah-buahan, tanaman obat dan tanaman industriyang memiliki nilai ekonomi tinggi,” sambungnya.

Suryanto menjelaskan setiap tahun Kebun Raya Balikpapan akan terus mengalami penambahan fasilitas lainnya agar pengunjung yang datang nyaman dan semakin tepat sasaran sebagai wisata edukatif.

Diketahui, lokasi Kebun Raya Balikpapan terletak di sebagian kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), kelurahan Karang Joang km.15, Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur.