Tangkal Radikalisme, NU Yogyakarta Gelar Pelatihan Densus 26

Pelatihan Densus 26
YOGYAKARTA — Indikasi munculnya paham radikal dan rongrongan terhadap Pancasila di Yogyakarta, bukan isapan jempol belaka. Kaum nahdliyin telah mendapatkan informasi, bahwa telah ada upaya upaya penyusupan paham radikal terhadap umat Islam di kota budaya tersebut. 
Informasi tersebut mendasari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta, menggelar pelatihan khusus bagi anggota Densus26 sebagai upaya membentengi masyarakat dari ancaman paham radikal tersebut.
Pelatihan Keaswajaan ‘Membentengi NKRI dari Paham Yang Bertentangan Dengan Pancasila’ diangkat sebagai tema besar dalam pelatihan anggota Densus 26, di Komplek Ponpes Nurul Ummah Kotagedhe, Bantul, Yogyakarta. 
Ummarrudin Masdar dan Ahmad Zubaidi 
Pelatihan itu merupakan upaya NU membentuk da’i khusus guna menguatkan kembali paham ahli sunnah wal jamaah untuk membentengi umat dari pengaruh paham radikal. Pelatihan melibatkan 300-an kaum nahdliyin dari berbagai elemen NU seperti Banon GP Ansor, Fatayat dan santri Ponpes Nurul Ummah Kotagede, Bantul, Yogyakarta dan masyarakat umum.
Ketua Tanfizdyah PCNU Kota Yogyakarta, Ahmad Zubaidi, S.Ag mengatakan, pelatihan tersebut menjadi sangat penting ketika di Yogyakarta sudah mulai ada informasi masuknya paham radikal. Bahkan, belum lama ini ada informasi dari Dinas Sosial DIY mengenai masuknya 30 orang dari Afghanistan yang mengaku sebagai imigran gelap. 
“Keberadaan mereka bisa saja membawa pengaruh paham radikal dan membuat masalah. Juga pengaruh paham radikal kalau dibiarkan bisa membuat anak-anak kita berjihad ke negara lain. Lama-lama mereka juga bisa berjihad di negara kita bisa jadi bahaya,” ungkapnya.
Selain sebagai upaya membentengi umat dari paham radikal, Ahmad juga mengatakan, pelatihan tersebut merupakan amanah pengurus besar PBNU saat muktamar di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, dalam rangka memperteguh Islam Nusantara. 
Sementara itu, Satkornas Densus 26, Umarruddin Masdar, menjelaskan, Densus 26 merupakan singkatan dari Pendidikan Khusus Da’i Ahli Sunnah wal Jamaah 26. Angka 26 merupakan kependekan dari angka tahun 1926 yang merupakan berdirinya NU. Adapun pelatiham diadakan melalui pembekalan materi wawasan kebangsaan, penguatan ideologi Pancasila dan pemantapan paham ahli sunnah wal jammah dan mempertegas NKRI sebagai harga mati. 
“Kita sudah melihat ada ancaman harmonisasi sosial dan agama, dan bahkan mulai ada pihak yang anti budaya. Padahal, agama tanpa budaya itu bisa mengeras”, jelasnya.
Pelatihan Keaswajaan PCNU Kota Yogyakarta juga dihadiri oleh Drs. Agus Sulistyono, SE, MT, (Ketua DPW NU DIY) dan narasumber Drs.H.A.Hafid Asrom, MM (DPD RI), KH. Marzuki Mustamar (Rois Suriah PWNU Jawa Timur). 
SABTU, 05 Desember / Jurnalis : Koko Triarko / Foto: Koko Triarko / Editor : ME. Bijo Dirajo 
Lihat juga...