Arus Mudik-Balik jadi Berkah Pedagang Buah di Jalinsum
LAMPUNG — Musim buah durian yang berasal dari sejumlah wilayah di lereng Gunung Tanggamus, Kabupaten Tanggamus Lampung, masih berlangsung sejak Juni hingga Juli. Di sepanjang Jalan Lintas Sumatera dan pasar pasar tradisional, sejumlah pedagang masih menjajakan buah durian dengan membuka lapak dan sebagian menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Buah musiman yang membawa berkah bagi pedagang musiman tersebut, banyak diminati oleh pemudik saat arus balik. Terlebih, buah durian sengaja dijual di pinggir-pinggir jalan bersama buah lain, di antaranya pisang, sirsak, manggis dan buah segar hasil perkebunan masyarakat Lampung.
Musim durian asal Kota Agung, Kabupaten Tanggamus yang belum berakhir di wilayah Lampung, bahkan disusul dengan membanjirnya buah duku sebagai buah musiman yang dijual oleh para pedagang di sepanjang Jalan Lintas Sumatera.

Suarti (35) salah satu pedagang musiman di Desa Tanjungan, Kecamatan Katibung, menyebut dirinya kini mulai beralih menjadi penjual buah duku setelah berjualan buah durian. Ia menyiapkan stok 700 kilogram buah duku asal Tanggamus, yang sebagian djual eceran sistem kiloan atau dijual karungan dengan isi sekitar 20 kilogram.
“Musim buah duku seusai musim buah durian memang memberi berkah bagi pemilik kebun duku, dan pedagang musiman seperti saya sebagai pekerjaan sambilan selama arus mudik dan balik,” terang Suarti, di tepi Jalan Lintas Sumatera Desa Tanjungan Kecamatan Katibung, Selasa (4/7/2017).