MANADO — Bank Indonesia (BI) menyosialisasikan keaslian uang rupiah di wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan Filipina.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi sehingga semua masyarakat hingga ke pelosok desa di Sulut mengenal dengan pasti keaslian rupiah dan emisi 2016,” kata Deputi Direktur Advisori dan Pengembangan Ekonomi BI Sulut Buwono Budisantoso di Manado, Kamis (27/7/2017).
Buwono mengatakan kali ini BI mengunjungi sekolah SMA Negeri Talaud Kabupaten Kepulauan Talaud yang berbatasan langsung dengan Filipina.
“Saya harap semua siswa akan lebih mengenal dan mengetahui ciri-ciri keaslian rupiah, dan juga masyarakat di daerah tersebut.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut rutin melaksanakan sosialisasi ciri uang rupiah di 15 kabupaten dan kota di Sulut.
Dia menjelaskan ciri-ciri keaslian uang rupiah bisa dilihat melalui bahan yang digunakan, desain dan ukuran, serta tekni cetak. Selain itu, katanya, untuk mengenali uang bisa dilakukan dengan cara dilihat dari warna, benang pengaman, optical variable ink (OVI), cetak pelangi (rainbow printing).
Cara lainnya dengan diterawang karena pada setiap uang terdapat tanda air (watermark) yaitu suatu gambar tertentu ayng akan terlibat bila diterawangkan ke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan.
Penanggulangan preventif bisa dilakukan degnan cara memasyaratkan ciri keaslian uang, meningkatkan unsur pengaman pada uang baru, meningkatkan kerjasama antara instansi terkait, meningkatkan kerja sama internasional, sedangkan untuk penangggulangan represif bisa dilakukan dengan menangkap dan menghukum pembuat dan pengedar uang palsu.