JAKARTA – Wakil Ketua I London School of Public Relations (LSPR), Andre Ikhsano, mengatakan, tugas dunia pendidikan tinggi tidak lagi sekadar menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bekerja, namun juga melahirkan tenaga-tenaga yang dapat membuka lapangan kerja.
“Untuk itu, perguruan tinggi dituntut tidak hanya memberikan explicit knowledge (pengetahuan yang disampaikan secara jelas terbuka), namun juga dapat mendistribusikan tacit knowledge (pengetahuan yang disampaikan secara tidak terbuka),” ujarnya, pada kuliah umum LSPR di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Kuliah umum tersebut untuk memberikan wawasan, pengetahuan, serta pemahaman kepada peserta mengenai berbagai macam perkembangan di dunia ekonomi, bisnis, serta metode pembelajaran, agar dapat menyesuaikan dengan peserta didik, yaitu generasi milenial yang sarat teknologi.
“Kami harapkan acara ini memberikan nilai positif kepada seluruh peserta, dan ke depan akan terjadi efek pesan berantai untuk memudahkan penyebaran informasi tentang perkembangan ini,” katanya.
Acara yang dihadiri 200 peserta, termasuk dosen, manajemen, asisten dosen, dan mahasiswa LSPR-Jakarta itu, juga mengupas tentang dinamika ekonomi dan bisnis yang telah mengalami perubahan signifikan.
Ia mengatakan, konsep ekonomi kreatif telah berubah menjadi sharing economy, sehingga perguruan tinggi harus cepat tanggap mengenai hal tersebut serta mampu menyediakan berbagai macam sumber pembelajaran yang terkini.
Mengingat peserta didik yang berupa generasi milenial yang erat dengan dunia teknologi komunikasi, katanya, pengelola perguruan tinggi harus mampu mencermati hal tersebut dengan baik.