KLU Diharapkan Jadi Percontohan Biodegester Limbah Ternak Sapi
LOMBOK — Sebagai salah satu daerah pengembangan ternak, khususnya ternak sapi, Kabupaten Lombok Utara (KLU) memiliki potensi cukup besar sebagai daerah pengembangan biogas dan biodegester dari olahan limbah ternak.
“Potensi pengembangan biodegester dari olahan limabah ternak, khususnya ternak sapi di KLU cukup besar, dengan populasi ternak mencapai ratusan ekor,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB, Priyono di Lombok Utara, Selasa (14/11/2017).
Baca juga: BIOGAS LIMBAH SAPI SOLUSI KELANGKAAN GAS BERSUBSIDI
Ia mengatakan, alat pengolahan limbah ternak biodegester baru sekarang bisa jadi setelah memakan waktu dua bulan lalu. Sekarang sudah bisa difungsikan untuk pengolahan limbah ternak, khususnya ternak sapi, baik padat maupun cair dan diharapkan bisa menjadi percontohan bagi daerah lain.
Hasilnya sudah terlihat, selain berupa gas untuk memasak dan menghasilkan energi listrik, juga bisa dimanfaatkan untuk pertanian dalam luas artian luas.
“Sekarang ini kapasitas alat biodegester untuk pengolahan limbah ternak baru 20 meter kubik dan hanya bisa menampung limbah sapi 50 ekor, padahal di sini terdapat 300 ekor ternak sapi,” katanya.
Kepada kelompok UKM pengolah limbah ternak binaan BI, Priyono berharap supaya tetap bersemangat dalam mengelola dan mengembangkan dan harus bisa menghasilkan sesuatu yang bisa memiliki nilai tambah.
Kepada anggota kelompok, jangan angin angin-anginan, tetap bersemangat, dipelihara terus ditingkatkan dan bisa menginspirasi masyarakat lain untuk dikembangkan masyarakat daerah lain, bahkan di luar NTB.
“Harapannya, apa yang telah dihasilkan kelompok UKM pengolahan limbah ternak menjadi energi biogas dan pupuk pertanian di bawah binaan BI bisa diikuti BUMN lain termasuk mendapatkan perhatian serius dari Pemda dalam upaya mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.