Operasional Kapal di Lintasan Selat Sunda, Dihentikan

LAMPUNG — Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Bakauheni dan PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Bakauheni, melakukan penghentian operasional kapal-kapal di lintasan Selat Sunda dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.

Kepala KSOP Kelas V Bakauheni, Suyatno, mengatakan, penghentian operasional semua kapal dilakukan atas keputusan bersama antara KSOP, ASDP dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah V Bengkulu-Lampung.

Ia menyebut, dari operasional normal dermaga yang dioperasikan, di antaranya Dermaga I, III, V, dan VII, dengan jumlah kapal yang beroperasi setiap hari berkisar antara 27 kapal dengan jumlah trip 105, namun terhitung pukul 18:00 WIB pelayaran kapal-kapal dari Merak ke Bakauheni dan sebaliknya dihentikan, dan sementara diminta anchor di sekitar perairan Bakauheni dan Merak.

Kika: GM ASDP cabang Bakauheni, Anton Murdianto, Kepala KSOP Kelas V Pelabuhan Bakauheni, Suyatno dan Kepala Gapasdap Bakauheni, Warsa [Foto: Henk Widi]
“Berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi cuaca perairan memang sangat ekstriem, dengan kecepatan angin mencapai 15 knot dan ketinggian gelombang di perairan Selat Sunda mencapai 4 hingga 5 meter, sehingga semua stakeholder terkait sepakat semua kapal dihentikan operasionalnya,” terang Suyatno, saat dikonfirmasi Cendana News di Bakauheni, didampingi General Manager PT ASDP Bakauheni Anton Murdianto dan Kepala DPC Gapasdap Bakauheni, Warsa, Kamis (30/11/2017) petang.

KSOP juga telah berkoordinasi dengan Merak yang juga telah melakukan penutupan operasional kapal-kapal yang akan berlayar, memperhatikan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi sejak sore hingga malam. Bahkan, diprediksi baru akan kembali normal menjelang subuh.

Lihat juga...