2017, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kalsel Meningkat Drastis

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tanah Laut Nelly Ariani mengatakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam kurun waktu tiga tahun telah mengalami peningkatan.

Peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak telah meningkat signifikan, sehingga diperlukan penanganan serius dari semua pihak.

Pada 2015 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 24 kasus, tahun 2016 naik menjadi 74 kasus dan 2017 hingga Maret sudah mencapai 28 kasus.

“Rata-rata kasus ditangani 2017 kekerasan dalam rumah tangga dan gugat cerai, sementara kasus Lailawati bersama dua anaknya masuk dalam kasus penelantaran,” ucapnya.

Kasus Lailawati bersama dua anaknya tersebut masih ditangani pihaknya dan saat ini korban masih dititipkan ke penampungan sementara di lingkungan Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Tanah Laut.

“Kasus tersebut sudah kami sampaikan kepada keluarganya di Desa Handil Babririk, Kecamatan Bumi Makmur dan mudah-mudahan bisa ditemukan jalan keluarnya yang terbaik,” ucapnya menerangkan.

Melihat peningkatan kasus dari tahun ke tahun, pihaknya menilai perlu adanya rumah singgah untuk penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tanah Laut.

Terpisah, Wakil Bupati Tanah Laut H Sukamta mengatakan, untuk mengatasi permasalahan kekerasan anak dengan menggandeng pondok pesantren di wilayah setempat.

“Saya sudah memberikan masukan kepada dinas terkait agar melakukan kerja sama dengan pondok pesantren. Kalau membangun rumah singgah tentunya memerlukan waktu lama dan kelengkapan lainnya,” ucapnya menegaskan.

Lihat juga...