2017, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kalsel Meningkat Drastis
Setop Kekerasan Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan mengajak semua komponen masyarakat menjadikan momentum Peringatan Hari Ibu (PHI) beberapa waktu lalu, sebagai renungan tentang pentingnya peran kaum perempuan dalam rumah tangga, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Masih tingginya tindak kekerasan terhadap perempuan, mulai penganiayaan, pemukulan hingga tindakan yang berujung kematian, sangat memprihatinkan, dan harus segera mendapatkan perhatian dari seluruh pihak,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Wagub menyerukan untuk menyetop kekerasan terhadap perempuan dan anak dan mengajak seluruh pihak terkait, mengawasi dan berupaya menurunkan angka tersebut.
“Semua media sosial dan media massa, hendaknya bekerja sama, ikut berpartisipasi pada gerakan setop kekerasan pada perempuan dan anak,” katanya.
Peringatan Hari Ibu, juga merupakan refleksi penghargaan terhadap perjuangan kaum perempuan Indonesia.
Perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukan dengan kaum laki-laki, mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.
Momentum hari ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi semua pihak, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan pada semua bidang pembangunan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris juga mengatakan, Pemerintah Provinsi mendorong segala program terkait dengan perempuan, termasuk pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia.
“Kami selalu mendukung program peningkatan perlindungan perempuan, melalui penganggaran di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak,” katanya (Ant).