2018, Disdik Balikpapan Prioritas Bangun Ruang Kegiatan Belajar

BALIKPAPAN – Setelah mengalami penundaan pembangunan sekolah dan penambahan ruang kegiatan belajar (RKB) di tahun 2016 dan 2017, akhirnya tahun 2018 pengadaan ruang kelas baru dan pembangunan sekolah dilanjutkan.

Penundaan terjadi karena pada tahun anggaran 2016 Balikpapan mengalami defisit anggaran daerah, dan di tahun 2017 Pemerintah Kota Balikpapan fokus melunasi utang proyek yang telah berjalan tahun 2016.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin memaparkan, di tahun 2018  ada program besar yaitu menyelesaikan pembangunan sekolah dan RKB yang tertunda karena defisit anggaran 2016 dan 2017.

Kelanjutan bangunan sekolah dan RKB merupakan anggaran yang murni yang telah disiapkan pada APBD kota 2018. Dalam APBD pemerintah kota konsisten mengalokasikan anggaran pendidikan setiap tahun minimal 20 persen.

“Semua bangunan sekolah yang tadinya satu lantai jadi dua lantai berhenti kita lanjutkan tahun 2018. Yang pembangunan RKB terhenti kita lanjutkan juga,” ucapnya Kamis (28/12/2017).

Adapun jumlah sekolah yang akan ada penambahan RKB ada sekitar 20 sekolah untuk SD dan SMP. Sedangkan kelanjutan pembangunan SD, SMP terpadu di KM 7 jalan Soekarno Hatta juga tahun 2018.

“Karena anggarannya defisit pembangunan sekolah terpadu sempat terhenti, tahun 2018 dilanjutkan dan dianggarkan sekitar Rp 3 miliar dari APBD. Nanti di sekolah terpadu ada dua bangunan tapi kita lihat mana yang prioritas SD atau SMP,” papar Muhaimin.

Selain itu, tahun 2018 juga akan mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk sekolah di Balikpapan sebesar Rp10,8 miliar. Bantuan DAK itu bertambah dari tahun 2017, dimana pada tahun ini hanya mendapatkan Rp4,2 miliar.

Lihat juga...