Akhir Tahun, Panen Cabai Petani Lamsel Membaik

LAMPUNG – Petani cabai merah besar di Dusun Buring Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mulai melakukan pemanenan tahap pertama saat usia cabai merah mencapai usia 70 hari dengan puncak masa panen mencapai 100 hari.

Sohimi (40) menyebut, menanam sebanyak 6.000 batang sebanyak ratusan mulsa dengan prediksi hasil mencapai 3 ton yang dipanen secara bertahap. Sebagian mengikuti tingginya permintaan dari pasar di wilayah Sumatera Barat.

Penanaman cabai merah besar diakuinya telah dihitung mundur melihat kondisi permintaan yang diprediksi akan meningkat saat hari raya Natal 2017 dan tahun baru 2018. Proses pemanenan cabai merah bisa diunduh atau dipanen sebanyak belasan kali dengan tiga kali pemanenan sepekan tiga kali. Proses pemanenan tahap pertama yang dipanen pada batang hingga panen ketiga dan keempat, selanjutnya pemanenan dilakukan saat cabai merah tumbuh di ranting.

Proses penyemprotan hama trips pada tanaman cabai sebelum panen. [Foto: Henk Widi]
“Menanam cabai merah memang harus memiliki strategi soal cuaca, memperhitungkan permintaan pasar sehingga akan memberi keuntungan yang cukup melimpah dengan prediksi panen sebelum hari raya keagamaan atau pergantian tahun. Saat itu permintaan cukup tinggi,” terang Sohimi, warga Dusun Buring Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan saat ditemui Cendana News tengah melakukan perawatan pada lahan cabai merah miliknya, Rabu (6/12/2017).

Pada penanaman semester kedua, diakui Sohimi, pada tahap pemanenan awal hingga keempat permintaan cabai merah besar banyak dikirim pengepul untuk pangsa pasar daerah lain. Di antaranya Padang dan Pekanbaru dengan pengiriman mencapai sekitar 5 ton berasal dari beberapa petani di wilayah Desa Tanjungheran dan Desa Sukabaru.

Lihat juga...