BPTP DIY Turun Lapangan, Pastikan Panen Maksimal di Masa Kritis

YOGYAKARTA – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Balai Litbang Pertanian (Balitbangtan) Yogyakarta, turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring gerakan panen serentak di berbagai wilayah di DIY. Hal itu dilakukan selama satu bulan ke depan untuk memastikan penyerapan hasil panen di tingkat petani berjalan maksimal.
Kepala BPTP Yogyakarta, Joko Pramono, mengatakan, masa panen pada bulan Desember memiliki posisi strategis dalam upaya meningkatkan cadangan pangan secara nasional. Pasalnya, bulan Desember merupakan masa yang biasa terjadi krisis pangan, karena merupakan puncak musim hujan, sehingga dapat mempengaruhi stok atau cadangan pangan secara nasional.

“Pemanenan bulan Desember ini punya arti strategis, karena merupakan masa-masa kritis pangan. Karena itu, pemerintah turun langsung ke lapangan untuk memantau gerakan panen. Tujuannya memastikan pada masa kritis ini, tetap ada panenan,” katanya, saat monitoring sekaligus ubinan hasil panen di Dusun Kedondong, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo, Kamis (20/12/2017).
Joko mengatakan, dalam monitoring serentak secara nasional ini, BPTP memprioritaskan upaya pemanenan, agar dapat dilakukan secepatnya oleh petani. Tujuannya, agar kualitas gabah yang dihasilkan tidak menurun akibat pengaruh cuaca. Sekali lagi, karena bulan Desember merupakan puncak musim hujan.
“Kita ingin memastikan panenan terlaksana secepat mungkin. Karena ini kan musim hujan, jadi panenan harus segera dilaksanakan tepat waktu. Biasanya saat seperti ini, padi rawan rebah akibat terpaan angin. Sehingga kualitas gabah berkurang. Karena itu, kita dorong agar petani segera memanen,” katanya.