Dampak Ekonomi Belum Membaik, Warga Miskin di Balikpapan Naik 10 Persen
BALIKPAPAN — Masih belum membaiknya kondisi ekonomi daerah khususnya di daerah Kalimantan Timur, berdampak juga pada angka keluarga miskin (Gakin) di Kota Balikpapan. Mengingat sektor andalan Provinsi ini adalah sektor industri pertambangan batu bara.
Akibat dari turunnya sektor andalan yang dirasakan pada 2013 silam, masih dirasakan pada 2017. Hal itu terbukti saat Pemerintah Kota Balikpapan melakukan pendataan Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM), bahwa ada kenaikan sekitar 10 persen.
“Kenaikan itu pertama karena kondisi ekonomi daerah, kedua karena saat pendataan yang dulu kemungkinan belum terdaftar,” kata Kepala Dinas Sosial Balikpapan, Abdul Aziz saat ditemui Senin (18/12/2017).
Dia mengaku ada kenaikan 10 persen keluarga miskin di Balikpapan dari tahun sebelumnya. Dari enam kecamatan, dua kecamatan merupakan daerah yang jumlah hakimnya banyak.
“Paling banyak itu ada di kecamatan Balikpapan Barat dan Timur. Ada kenaikan 10 persen memang saat pendataan dan pendaftaran pada sistem (MPM),” tukasnya.
Aziz mengatakan saat ini datanya dalam proses validasi oleh Pemerintah Pusat dan pemerintah kota melakukan input secara online yang terkoneksi dengan pusat.
“Masih kita input datanya sesuai nama dan alamatnya satu persatu. Input langsung terkoneksi dengan pusat,” ujarnya.
Selanjutnya, data tersebut akan diserahkan ke Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Sementara itu, data penerima subsidi elpiji 3 kilogram telah terdata sebanyak 9.563 keluarga miskin. Mereka akan menerima subsidi gas 3 kilogram tahun 2018.