Diktator Peru Fujimori Memohon Ampun Pada Rakyat

LIMA – Mantan pemimpin Peru yang dikenal sebagai diktator, Alberto Fujimori memohon ampunan kepada rakyat Peru. Pernyataan tersebut disampaikan setelah menerima grasi dari pemerintah dalam kesempatan perayaan Natal.

Dalam video yang diunggah di Facebook, Fujimori (79), berjanji dalam posisi sebagai orang bebas, Dia akan mendukung imbauan Presiden Pedro Pablo Kuczynski untuk mewujudkan rekonsiliasi. Fujimori menyiratkan bahwa ia tidak akan kembali ke ranah politik.

“Saya sadar bahwa hasil pemerintahan saya diterima dengan baik oleh sebagian pihak, tapi saya juga menyadari bahwa saya telah mengecewakan sebagian rakyat lainnya. Dan kepada mereka (yang kecewa), saya memohon maaf dari hati saya yang terdalam,” kata Fujimori, yang sedang sakit dan menyampaikan pernyataan tersebut dengan membaca sebuah catatannya dari tempat tidurnya di sebuah rumah sakit.

Pernyataan permohonan maaf tersebut men jadi yang pertama kalinya disampaikan Fujimori kepada bangsa Peru yang ia pimpin dengan tangan besi dari 1990 hingga 2000. Fujimori mengeluarkan pernyataan dua hari setelah kerusuhan muncul saat para pengunjuk rasa menentang pemberian pengampunan baginya oleh pemerintah.

Para penentang menganggap ampunan yang diberikan kepada Fujimori sebagai penghinaan bagi para korban serta mencurigai pemberian grasi itu sebagai bagian dari kesepakatan politik untuk membantu Kuczynski aman dari skandal. Dengan grasi yang diberikan Presiden Kuczynski, Fujimori dibebaskan dari hukuman atas korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia pada masa kepemimpinannya.

Pada Senin (25/12/2017) malam, Kuczynski (79) yang merupakan mantan bankir Wall Street, meminta rakyat Peru yang menentang grasi kepada Fujimori untuk membuka halaman baru. Dia juga membela keputusannya, yang ia yakini sebagai pengampunan yang dibenarkan untuk diberikan kepada sosok yang dalam keadaan sakit serta karena pemerintahan Fujimori dianggap telah membantu negara itu membuat kemajuan.

Lihat juga...