MEDAN — Dinas Kesehatan Sumatera Utara berupaya meningkatkan stok Anti Serum Difteri atau ADS untuk berjaga-jaga dengan adanya pasien penderita difteri di daerah itu.
“Dinas Kesehatan sudah mengajukan permintaan ADS ke Kementerian Kesehatan sebanyak 20 vial untuk stok, ” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama di Medan, Sabtu.
Pengajuan stok ADS itu dilakukan 12 Desember 2017 dan diharapkan sudah datang ke Medan, pekan depan.
Menurut dia, pihaknya sudah menangani specimen pasien suspect difteri di RS Adam Malik, Medan dan sudah dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan, Selasa lalu.
Adapun specimen kedua, juga sudah diambil dan juga sudah dikirim ke Litbangkes Kemenkes.
“Harapannya hasil specimen segera ke luar,” katanya.
Agustama menegaskan, Dinkes Sumut juga sudah mengeluarkan surat edaran ke dinkes kabupaten/kota untuk mewaspadai Difteri.
Dinkes daerah diminta segera menangani dan melaporkan kalau ada penderita dicurigai terkena difteri.
Dinkes daerah juga diminta mengingatkan pentingnya imunisasi dasar lengkap dengan DPT HB- HIB kepada bayi untuk mencegah terjadinya difteri dan penyakit lainnya.
Imunisasi dasar lengkap diberikan pada bayi usia 0 sampai 11 bulan dan dilanjutkan di usia 18 bulan sampai dua tahun.
Agustama menjelaskan, difteri merupakan penyakit yang sangat menular dan disebabkan oleh kuman Corynebacterium diptheriae yang menyerang faring, laring atau tonsil.
Difteri menimbulkan gejala dan tanda berupa demam di atas 38 celcius, kemudian munculnya pseudomembran di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan dan tak mudah lepas serta mudah berdarah, Penderita merasakan sakit waktu menelan, serta leher membengkak seperti leher sapi akibat pembengkakan kelenjar getah bening di leher.