DENPASAR — Bali mengekspor berbagai jenis cenderamata dari bahan baku kulit sebesar 956.927 dolar AS selama Oktober 2017 atau meningkat 145.545 dolar AS (17,94 persen) dibanding bulan sebelumnya (September 2017) tercatat 811.382 dolar AS.
“Perolehan devisa itu dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya juga meningkat 126.905 dolar AS atau 15,29 persen, karena pengapalan cenderamata dari bahan baku kulit bulan Oktober 2016 hanya menghasilkan sebesar 830.022 dolar AS,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Nyoman Subadri, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, aneka jenis cenderamata dari bahan baku kulit hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu, hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 2,01 persen dari total ekspor Bali mencapai 47,69 juta dolar AS selama bulan Oktober 2017, tapi meningkat 2,72 juta dolar AS atau 6,05 persen dibanding bulan sebelumnya tercatat 44,97 juta dolar AS.
Total ekspor Bali tersebut dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya merosot hingga 6,08 juta dolar AS, atau 11,31 persen, karena pengiriman berbagai jenis komoditas dari Pulau Dewata itu menghasilkan sebesar 53,77 juta dolar AS.
I Gede Nyoman Subadri menambahkan, Singapura menyerap paling banyak cenderamata berbahan baku kulit dari Bali, yakni mencapai 21,77 persen, menyusul pasaran Jepang 21,29 persen, Hong Kong 18,92 persen, Amerika Serikat 2,85 persen, dan Australia 4,66 persen.
Selain itu, juga menembus pasaran China 0,05 persen, Thailand 1,04 persen, Jerman 2,85 persen, Belanda 5,41 persen, dan 21,17 persen sisanya ke berbagai negara lainnya di belahan dunia.