FLPI Usulkan Hijauan Sebagai Pakan Lokal Strategis

BOGOR – Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan pakan hijauan sebagai pakan lokal strategis. Kebijakan tersebut dibutuhkan untuk menjaga rantai pasokan pakan ternak guna mendukung ketahanan pangan ternak.

“Kalau ingin berbicara swasembada daging 2026 maka yang perlu disiapkan infrastruktur produksi pakan hijauanya,” kata Ketua FLPI Prof Luki Abdullah usai kegiatan diskusi grup terarah tentang rantai suplai bahan pakan lokal strategis untuk ketahanan pangan di Kampus Fakultas Peternakan IPB, Dramaga, Jawa Barat, Senin (18/12/2017).

Menurutnya pemerintah harus memiliki perhatian yang sama terhadap pakan hijauan dengan upaya khusus (upsus) padi, jagung, kedelai. Karena pakan hijauan 90 persen digunakan sebagai sumber pakan bagi hewan ruminansia.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadikan pakan hijauan sebagai pakan lokal strategis yakni keberadaan pakan hijauan belum jadi perhatian serius pemerintah. “Kecuali untuk penggemukan (feedlot). Tapi feedlot ini bakalannya kan impor. Padahal kita ingin bakalannya dari ternak lokal kita,” katanya.

Pakan hijauan tidak masuk dalam perkebunan, seperti jagung yang menjadi pakan lokal masuk ke dalam tanaman pangan. Sehingga kebutuhannya bersaing antara untuk pakan dan untuk pangan.

Persoalan lainnya tidak tersedia lahan khusus untuk memproduksi pakan hijauan setiap saat. Padahal jika dikomersialisasikan dalam model perkebunan baik yang dikelola oleh PTPN ataupun secara bermitra dengan petani dapat meningkatkan pendapatan petani.

Menurutnya selama pakan hijauan masih dipinggirkan oleh pemerintah dan belum terhitung sebagai komoditas penting. Sementara jika tidak diusuhakan untuk ada, maka target swasembada daging sulit terwujud. “Pemerintah perlu mengurus pakan hijauan sama seriusnya dengan mengurus upsus pajale. Perlu ada upaya khusus pakan hijauan,” katanya.

Lihat juga...