Gegap Gempitanya “Aksi Bela Palestina”

Para diplomat itu merasa heran kenapa ummat Islam Indonesia begitu kompaknya– solid bahasa gagahnya” untuk menghadapi satu orang pemimpin yang namanya Ahok. Namun pada akhirnya para diplomat itu mulai sadar atau bahkan semakin sadar bahwa orang Islam tak mau “diinjak- injak” lagi.

Karena itu, “Aksi Bela Palestina” pada 17 Desember 2017 ini sangat pantas untuk dikaji atau direnungkan kenapa sampai begitu banyak ummat muslim yang sukarela turun ke Jakarta guna memprotes putusan Donald Trump mengenai Yerusalem.

Mungkin bisa dibilang bahwa salah satu penyebab utamanya adalah karena salah satu “shohib” atau “teman dekat” Presiden AS itu di Tanah Air yakni Ketua DPR nonaktif Setya Novanto kini tinggal menunggu nasib untuk “dibuang alias digusur” dari kursi empuknya di Senayan Jakarta karena diduga ikut terlibat dalam kasus korupsi kartu tanda penduduk (KTP) elektronik yang nilainya tidak kurang dari Rp2,3 triliun dari nilai totalnya Rp5,9 triliun.

Ummat Islam Indonesia Masyarakat di Tanah Air tentu masih ingat bahwa ketika Presiden Soeharto menyatakan mundur dari jabatannya pada tanggal 21 Mei tahun 1998, praktis sama sekali tidak ada unjuk rasa atau demonstrasi yang khususnya dilakukan oleh rakyat terutama ummat Islam di Tanah Air.

Sebelum presiden Republik Indonesia itu turun dari tahta “kerajaannya” setelah berkuasa 32 tahun memang ada kerusuhan di Jakarta namun pada saat itu yang ada hanyalah demo-demo secara terbatas khususnya di jalan- jalan utama saja. Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie kemudian ditunjuk oleh Soeharto sebagai penggantinya.

Sejak saat itu, maka era reformasi mengenalkan masyarakat untuk bebas berdemonstrasi dalam kerangka tetap tertib, sopan dan tak mengganggu ketertiban umum. Karena itu mulai lahir berbagai partai politik, organisasi kemasyarakatan alias ormas yang bebas menunjukkan ekspresi mereka. Jika dahulu, kalau ingin berunjuk rasa harus minta izin kepada Kepolisian Republik Indonesia maka kini cukup menyampaikan surat pemberitahuan kepada polda atau polres setempat.

Lihat juga...