Gunung Agung Kembali Erupsi Minggu Pagi

JAKARTA — Gunung Agung kembali erupsi pada Minggu pukul 10.05 WITA dengan asap kelabu tebal setinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke timur laut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (24/12/2017), mengatakan erupsi hanya sesaat sekitar 10 menit.

Pada Sabtu (23/12) pukul 11.57 WITA, Gunung Agung juga erupsi dengan asap kelabu tebal setinggi sekitar 2.500 meter condong ke timur laut. Hujan abu disertai pasir tipis terjadi di sekitar lereng Gunung Agung, seperti di Tulamben dan Kubu.

“Tidak ada dampak merusak dari kedua erupsi tersebut. Aktivitas masyarakat di Bali normal. Justru banyak masyarakat di sekitar Bali menikmati erupsi. Tidak ada kepanikan di masyarakat. Saat ini masyarakat sudah teredukasi dengan cukup baik mengenai erupsi dan ancaman dari Gunung Agung,” katanya.

Sutopo menuturkan, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sampai saat ini masih menetapkan Gunung Agung status Awas (level 4) sejak diberlakukan pada 27 November lalu.

Namun, status Awas itu hanya berlaku pada radius 8-10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.

“Artinya masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di dalam radius 8-10 kilometer dari puncak kawah. Di luar area itu aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman,” ungkapnya.

Sutopo menlanjutkan, kode VONA (Vulcano Observatory Notice for Aviation) untuk Gunung Agung adalah Orange. Kendati demikian, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar dan Bandara Internasional Lombok beroperasi normal dan aman.

Lihat juga...