Harga Beras di Gunungkidul Mulai Naik

GUNUNGKIDUL – Harga beras dan telur di tingkat pedagang Pasar Argosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Salah satu pedagang beras di Pasar Argosari, Tukino, mengatakan harga beras naik sekitar Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram, sejak seminggu terakhir. “Semua jenis beras naik, dari termurah sampai termahal, misalnya untuk kualitas medium dari harga Rp8.000 naik menjadi Rp8.500 per kilogram,” katanya, Jumat (22/12/2017).

Dia mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga ini. Karena itu, pihaknya cukup kesulitan saat menerima keluhan masyarakat. “Mau bagaimana lagi dari produsen sudah naik, kita juga tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.

Tukino berharap, pemkab segera mengantisipasi, apalagi akhir tahun biasanya konsumsi beras akan terus meningkat. “Semoga bisa diatasi, sehingga beras tidak naik,” katanya.

Pedagang lainnya, Wahyudi, mengatakan selain kenaikan harga beras, juga telur ayam. Semula, harga telur hanya Rp18.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp25.000 per kilogram. “Kenaikan sudah terjadi beberapa hari terakhir,” katanya.

Dia juga mengatakan, kenaikan ini akibat pasokan dari produsen tidak stabil. Saat ini stok mengalami penurunan, dan kita kesulitan menjual telur, karena peningkatan harga. Semula, satu hari bisa menjual satu krat telur, sekarang untuk satu krat telur baru bisa habis dua hingga tiga hari.

Pedagang sembako lainnya, Narsih, menambahkan harga kebutuhan lainnya masih normal, seperti gula pasir Rp12.000 per kilogram, harga bawang merah Rp18.000 per kilogram dan bawang putih Rp20.000 per kilogram. “Harga kebutuhan lain normal, belum ada kenaikan,” katanya.

Lihat juga...