Hujan Lebat Ganggu Produktivitas Nelayan Jembrana

NEGARA — Hasil tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Jembrana, Bali, beberapa hari belakangan turun akibat hujan lebat yang mengguyur lautan di daerah itu.

“Sudah dua hari ini hujan lebat turun di laut, membuat ikan mencari air yang lebih hangat dengan menyelam ke perairan yang lebih dalam,” kata Daman, salah seorang nelayan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Selasa (12/12).

Ia mengatakan, saat cuaca bagus, ikan cenderung naik ke permukaan sehingga mudah untuk dilihat dan ditangkap dengan jaring.

Namun, menurutnya, saat suhu permukaan air laut terlalu dingin, ikan-ikan akan masuk ke laut yang lebih dalam, membuat jaring nelayan tidak mampu mencapainya.

“Selain itu dalam kondisi hujan, sulit melihat posisi ikan. Menebar jaring dengan asal-asalan akan percuma, kami hanya dapat capek menarik jaring tapi tidak berisi ikan,” katanya.

Cuaca buruk di laut juga membuat sebagian nelayan memilih untuk libur, seperti yang dilakukan Ta’im dan Madek Rahman.

Mereka mengatakan, dari pada mengeluarkan modal percuma untuk melaut, lebih baik libur sementara sambil menunggu cuaca bagus dan informasi dari kawannya sesama nelayan yang masih melaut.

“Kalau ada nelayan lain yang dapat ikan, biasanya kami langsung berangkat melaut. Untuk saat ini lebih baik libur dulu. Dua hari dihantam hujan deras di tengah laut,” kata Madek.

Padahal, katanya, meskipun masih kecil-kecil, ikan jenis lemuru yang merupakan hasil tangkap utama nelayan sudah mulai terlihat dalam gelap bulan ini, yang merupakan siklus nelayan Jembrana untuk melaut.

Menurutnya, jika ikan lemuru kecil atau yang oleh nelayan setempat disebut dengan istilah ikan protolan mulai muncul, tidak alam akan disusul oleh indukan lemuru.

Lihat juga...