Hujan Tidak Merata, Sebagian Petani Telat Menanam Padi
LOMBOK — Akibat curah hujan yang turun tidak merata, mengakibatkan sebagian petani di sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terutama Pulau Lombok mengalami keterlambatan menanam padi, terutama petani dengan pola tanam jajar legowo.
“Kalau kita petani di wilayah selatan memang sudah biasa mengalami keterlambatan dibandingkan petani bagian uatara, sebab hujan turun seringkali telat, ” kata Sayuti, petani Kabupaten Lombok Tengah di sela kesibukan mengangkut bibit padi untuk ditanam, Senin (18/12/2017).
Ia mengatakan, curah hujan yang turun di bagian selatan juga jarang besar, hanya berlangsung satu dua kali dalam satu minggu selama musim hujan berlangsung. Itulah sebabnya penanaman padi dengan pola tanam jajar legowo sering mengalami keterlambatan.
Berbeda misalkan dengan petani lahan tadah hujan, yang jauh hari sudah menanam padi dan sekarang ini tanaman padinya sudah tumbuh besar dan tinggal menjalani perawatan dan pemupukan.
“Ini saja baru sekarang bisa menanam padi, setelah selama satu minggu, tidak pernah turun hujan. Akibatnya lahan sawah yang hendak ditanami airnya kecil dan mengering,” terang Sayuti.
Akmal, petani dan pemilik mesin traktor penggarap lahan pertanian, mengaku, akibat air yang menggenang di sawah milik warga mengecil dan mengalami kekeringan, dirinya harus libur menjalankan mesin traktornya.
Sebab lahan dengan kondisi air lahan sawah kecil akan sulit menjalankan mesin traktor, selain tanah lumpur menjadi lengket, tanah lahan sawah juga akan susah dileburkan.
“Daripada hasil tidak maksimal, mesin traktor terpaksa sempat diliburkan menggarap lahan dan baru sekarang diturunkan setelah lahan sawah kembali dipenuhi air hujan” katanya.