Jelang Akhir Tahun Harga Tandan Buah Segar Sawit di Lamsel Naik
LAMPUNG — Jelang akhir tahun harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Lampung Selatan mengalami kenaikan. Narso (30) salah seorang petani di Desa Gandri Kecamatan Penengahan menyebutkan, kenaikan dengan harga rata rata perkilogram semula Rp1.500 kini menjadi Rp2.000.
“Salah satu faktor kenaikan harga TBS sawit tersebut seiring dengan permintaan akan minyak goreng menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018,” sebut Narso saat dihubungi Cendana News, Sabtu (16/12/2017).
Harga TBS pada level penampungan ikut mendongkrak di level petani. Semula pada Juli hingga Agustus bertengger di Rp600 perkilogram, September hingga Oktober menyentuh level Rp800 per kilogram hingga bulan November mulai naik diangka Rp1.100 per kilogram dan panen bulan Desember harga dilevel petani sudah mencapai Rp1.300 perkilogram.
“Kenaikan memang tipis namun cukup menggembirakan bagi petani, karena menjelang akhir tahun kebutuhan ekonomi meningkat, seperti persiapan anak sekolah pada tahun depan,” terang.
Namun, kenaikan harga sawit tidak dibarengi dengan produktivitas. Akibat terdampak kemarau, setiap pohon belum maksimal menghasilkan buah dengan penurunan sekitar 30 persen.
Salah satu pengepul tandan buah sawit segar di Desa Baktirasa Kecamatan Sragi, Akbar (29), menyebut saat ini di tingkat agen harga bisa mencapai Rp1.800 hingga Rp2.000 perkilogram.
Kenaikan harga TBS disebutnya tidak melulu akibat permintaan akan minyak goreng jelang hari besar keagamaan tertentu melainkan dipengaruhi faktor cuaca dan jarak tempuh lahan perkebunan sawit dengan perusahaan pembuat minyak goreng.
Semakin jauh jarak tempuh dengan resiko ongkos operasional pengepulan dan pengangkutan tentunya harga akan lebih murah sementara faktor kelangkaan sawit juga ikut memicu kenaikan harga sawit.