Jembatan Darurat, Topang Mobilitas Warga Sukabaru

LAMPUNG – Proses pembangunan jembatan beton yang melintas di Sungai Way Pisang Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan yang dimulai sejak bulan September sempat mengakibatkan warga yang akan melakukan mobilitas dari RW IV harus memutar menggunakan jalan yang lebih jauh.

Meski demikian sebagian warga yang akan melakukan aktivitas ke kebun, sawah serta para siswa sekolah terpaksa harus mau menyeberangi sungai bahkan sebelum jembatan sementara dibuat.

Yanto, selaku kepala tukang pengerjaan jembatan sementara menyebut, jembatan tersebut baru dibuat pada awal Desember menunggu proses penyelesaian penopang jembatan dan pembuatan talud. Meski sementara jembatan dibuat menggunakan lantai terbuat dari konstruksi anyaman bambu tali, besi serta rangkaian kawat sebagai dinding atau pagar sasak tersebut sudah bisa dipergunakan sebagai jembatan untuk mobilitas warga.

Yanto, melakukan penguatan dinding jembatan terbuat dari anyaman kawat di atas jembatan darurat. [Foto: Henk Widi]
Sebelum proses pembuatan jembatan sementara terbuat dari bambu, besi dan kawat tersebut, warga selama hampir tiga bulan harus memutar arah dan menyeberang sungai saat sungai tidak sedang banjir.

“Harapan warga sebelum jembatan permanen terbuat dari beton, harus ada jembatan sementara yang bisa dipergunakan untuk mobilitas warga. Sepekan ini sudah kami realisasikan meski dengan catatan pengguna kendaraan roda dua tidak membawa beban yang berat,“ beber Yanto saat ditemui Cendana News tengah memperkuat dinding kawat pelindung jembatan sementara di atas Sungai Way Pisang dusun Buring desa Sukabaru kecamatan Penengahan, Rabu (6/11/2017).

Lihat juga...