PONTIANAK — Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, tercatat surplus beras hingga 80 persen pada musim tanam tahun ini sehingga berkontribusi secara keseluruhan di provinsi itu.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian Surachman Suwardi di sela kunjungan ke Pontianak, Senin, mengatakan bahwa Kabupaten Sambas memberikan kontribusi beras terbesar di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
“Dari hasil analisis yang kami lakukan dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas dan BPTP ternyata kontribusi beras dari Sambas ini untuk Kalbar sebesar 80 persen,” katanya.
Ia mengatakan bahwa saat ini luas panen di Kabupaten Sambas ada sekitar 50 hektare yang dapat menghasilkan 165.000 ton gabah kering giling.
“Ini kalau dikonversi ke beras akan menghasilkan 82.500 ton beras. Kebutuhan kosumsi di Sambas hanya 20 persen dari 82.500 ton. Jadi, Sambas mengalami surplus sebanyak 80 persen yang dapat memenuhi kebutuhan beras bagi daerah-daerah lain di wilayah Kalbar. Hal ini sangat luar bisa,” ujarnya.
Menurut dia, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya fasilitasi program pertanian. Fasilitasi program yang dimaksud adalah penyediaan benih, pupuk bersubsidi, dan irigasi.
Dari pengawalan, kata dia, juga dilakukan dari aspek pendampingan penyuluh yang selalu setia dan berkerja keras. Dalam hal ini pihak TNI yang selalu aktif menggerakkan Upsus, Pajale khususnya tanaman padi.
“Tidak kalah pentingnya inovasi yang diciptakan oleh Litbang. Inovasi tersebut saya nilai memberikan kontribusi tingkat panen dan kemajuan pertanian tanaman padi secara signifikan di Kalbar,” katanya.