Kelompok Petani Mentimun Sumber Benih Jalin Sistem Kemitraan

LAMPUNG — Prospek cerah membuat animo para petani mentimun (cucumis satvius)di Kecamatan Bakauheni dan Rajabasa, Lampung Selatan bergairah. Mereka membentuk kelompok petani (cluster). Hal ini menarik perusahaan penyedia benih mentimun bermutu untuk menjalin kemitraan.

Sistem pengelompokan menurut Ngadino (50), warga Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa adalah cara untukmenghasilkan benih mentimun berkualitas tinggi. Dengan cara berkelompok memudahkan menjalin dengan kontrak antara petani dan perusahaan. Hasilnya terbukti telah menguntungkan kedua belah pihak selama dua tahun berjalan.

Terang ketua kelompok petani pembudidaya mentimun ini benih awal diberikan oleh perusahaan benih secara gratis. Petani tidak kuatir akan ketersediaan benih termasuk biaya operasional lain yang dibutuhkan selama proses budidaya mentimun tersebut.

Setiap petani diakuinya menanam benih mentimun dengan sistem paket memperhitungkan luasan lahan yang dimiliki sehingga sebagian menanam dalam jumlah terbatas terutama anggota kelompok baru.

“Sebagian petani awalnya ragu dengan sistem kontrak tersebut. Namun sebagai petani yang paling awal saya mulai menularkan ilmu yang saya peroleh. Kunci kesuksesan petani sistem kluster harus saling mendukung agar bisa mendapat kesuksesan bersama dan sudah saya perlihatkan hasilnya secara ekonomis sehingga banyak petani bergabung,” ujar Ngadino kepada Cendana News di lahan miliknya, Senin (11/12/2017)

Awalnya anggota kelompok kemitraan antara perusahaan penyedia benih dengan petani hanya berjumlah sekitar 14 orang pada 2016 hanya di Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa. Selanjutnya pada 2017 jumlah anggota bertambah sebanyak 35 orang ditambah dengan petani tambahan dari Desa Totoharjo Kecamatan Bakauheni.

Lihat juga...