KUPANG — Sekjen Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan pihaknya akan memperluas apron (pelataran parkir pesawat) untuk Bandara El Tari Kupang, Bandara Haji Hasan Aroeboesman Ende, dan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
“Kami melihat beberapa bandara yang kami kunjungi terutama di Kupang maupuan di Ende dan Labuan Bajo itu permasalahan utamanya ada di apron,” kata Sugihardjo kepada wartawan di Bandara El Tari Kupang, Minggu.
Sugihardjo sendiri berada di Kupang dalam rangka peninjauan arus balik liburan Natal dan Tahun Baru 2018 di Bandara El Tari Kupang, Pelabuhan Tenau Kupang, serta pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang.
Di selah peninjauan itu ia menjelaskan, upaya pengembangan apron untuk Bandara El Tari Kupang akan dilakukan dengan membangun tiga areal parkir (parking stand) kelas pesawat Boeing sehingga total kapasitasnya bisa menampung 15 pesawat.
Sementara itu, untuk bandara di Ende dan Labuan Bajo saat ini hanya memiliki empat area parkir sehingga sering kali ada rencana kedatangan pesawat yang ditolak akibat keterbatasan kapasitas parkir.
“Baik yang reguler maupun pesawat charteran termasuk jet pribadi seperti di Labuan Bajo terpaksa ditolak karena tidak ada tempat parkir, ini sangat disayangkan apalagi daerah-daerah itu merupakan tujuan wisata,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, Kementerian Perhubungan akan menambah masing-masing dua area parkir untuk kedua bandara yang berada di wilayah tengah dan barat Pulau Flores itu.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal yang juga menjadi perhatian spesifik seperti pada bandara di Ende yakni terkait aspek keamanan (safety) yang wajib diutamakan dalam dunia penerbangan, termasuk pemeriksaan barang-barang kargo.