“Produktivitasnya pada lahan yang dipanen hari ini (23/12) diperkirakan hampir mencapai 7 ton per hektare. Secara keseluruhan, produktivitasnya rata-rata 6,8 ton per hektare,” katanya.
Ia mengatakan kondisi cuaca yang sering hujan sehingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah dalam beberapa waktu terakhir tidak menjadi kendala dalam peningkatan produksi padi di Banyumas.
Menurut dia, banjir tersebut dapat segera ditangani karena saluran irigasi di Banyumas berfungsi dengan baik.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Banyumas Suwarseno memperkirakan luasan panen di kabupaten itu pada minggu ketiga bulan Desember 2017 hingga pertengahan bulan Januari 2018 mencapai kisaran 1.700 hektare.
“Wilayah yang sedang panen padi itu sebagian besar di lereng Gunung Slamet seperti Kecamatan Sumbang, Baturraden, Karanglewas, Cilongok, Ajibarang, dan Pekuncen. Wilayah lainnya sangat sedikit,” katanya.
Ia mengatakan saat sekarang, wilayah di lereng Gunung Slamet hampir setiap hari ada petani yang panen.
Dia mengharapkan dengan adanya potensi panen yang cukup besar itu dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama Natal hingga Tahun Baru 2018.
“Jika produktivitasnya rata-rata 6 ton per hektare, potensi panennya diperkirakan mencapai 10.200 ton,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jipang Darso mengatakan masyarakat setempat khususnya petani sangat mendukung kegiatan Upsus Pajale yang dicanangkan pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.
“Dengan luasan lahan sawah di Desa Jipang yang mencapai 159 hektare, alhamdulillah dapat dimaksimalkan, semoga dapat memenuhi kebutuhan pemerintah, yaitu swasembada pangan,” katanya.