JAKARTA — Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri, kedatangan para kepala daerah dari berbagai penjuru Nusantara. Salah satunya Bupati Kulon Progo, dr Hasto Wardoyo SpOG(K).
Hasto yang kali kedua menjabat bupati, bersama kepala daerah lainnya tengah mengikuti pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Angkatan III Tahun 2017 selama beberapa hari.
Dalam perbincangan khusus dengan Cendana News di sela jeda kegiatan belum lama ini, Hasto mengisahkan bagaimana ia mengelola pemerintahan dan membangun Kulon Progo bermodalkan tiga ‘ISI’ yang digali dari rekam jejak para pahlawan di medan perjuangan.
Tiga ‘ISI’ dimaksud adalah inovatif (sebagai turunan dari visioner), sederhana (dalam hidup), dan ikhlas (bekerja/menjalani sesuatu tanpa pamrih). Dan ketiganya saling terikat dan mewarnai berbagai program dan kebijakan Bupati Kulon Progo mjulai dari perencanaan hingga implementasi. Saat ini, perlahan tetapi pasti Hasto mampu mengubah wajah Kulon Progo menjadi wilayah yang mandiri.
Saat awal dilantik menjadi Bupati Kulon Progo pada 2011 lalu, Kulon Progo adalah kabupaten termiskin di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hasto Wardoyo lantas membuat gerakan kemandirian yang diberi nama Bela Beli Kulon Progo yang diluncurkan pada pertengahan 2012.
Inti dari gerakan tersebut ialah menguasai pasar lokal dengan produk-produk lokal Kabupaten Kulon Progo, sepanjang potensi lokal mampu memproduksi. Adapun makna filosofis dari Bela Beli Kulon Progo adalah jika ingin membela Kabupaten Kulon Progo, caranya dengan membeli dan mencintai produk sendiri.