Konsumsi BBK di Kaltim, 55 Persen

BALIKPAPAN  — Penggunaan bahan bakar khusus (BBK) atau nonsubsidi di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 55 persen. Dari jumlah itu terjadi kenaikan sebesar 5 persen.

Di Kalimantan, hingga November kemarin konsumsi BBK seperti Pertalite, Pertamax hingga Pertadex telah mencapai 65 persen. “Ada kenaikan 5 persen. Kaltim sendiri menyumbang 2 persen dari kenaikan. Memang belum capai target, tapi hingga akhir tahun terus dikejar,” kata Sales Executive Retail Wilayah II Kaltim, Vano Daniel Wibawanto, usai pengundian program reward oleh Pertamina, Senin (18/12/2017).

Menurutnya, paling tinggi penggunaan BBM ada di Kalsel, disusul Kalbar dan Kaltim, Kalteng dan Kaltara. Datanya diketahui dari banyaknya SPBU di dua wilayah tersebut.

“Karena di Kalsel itu ada 120 SPBU. Kemudian disusul provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan provinsi Kaltim berada di urutan ketiga konsumsi bahan bakar baik subsidi maupun nonsubsidi,” terangnya.

Sehingga di akhir tahun ini, lanjut Vano, Pertamina target untuk gasoline mencapai 70 persen. Disebutkannya untuk diesel agak jauh karena disparitas harga yang subsidi dengan nonsubsidi masih jauh sekali. “Jadi, untuk penggunaan Dexlite target kami 30 persen,” sebutnya.

Untuk mendongkrak konsumsi BBK, Pertamina tetap memiliki program untuk menarik minat konsumen beralih ke bahan bakar nonsubsidi. “Di Kalimantan Timur, angka pengguna subsidi BBM nonsubsidi sudah mencapai hampir 60 persen,” tutupnya.

Lihat juga...