Lahan Sudah Dibajak, Petani Sikka Masih Belum Tanam
MAUMERE — Banyak lahan pertanian di Kecamatan Magepanda termasuk Desa Kolisia sudah dibajak dan siap untuk ditanami jagung dan padi. Namun para petani masih menunggu turunnya hujan lagi baru mulai melakukan penanaman.
“Memang ada yang sudah mulai tanam jagung awal Desember lalu, namun banyak yang hanya membersihkan lahan dan masih bajak. Mereka tunggu hujan turun baru mulai menanam jagung dan padi di lahan kebun maupun sawah tadah hujan,” sebut Adrianus Ardi.
Pria yang karib dipanggil Ardi menambahkan, ada beberapa kelompok tani di Kecamatan Magepanda yang masih mengurus pengadaan bibit jagung dan kedelai bantuan pemerintah. Tapi biasanya minggu kedua bulan Desember para petani sudah mulai menanam.
“Ada yang sekarang juga sudah mulai tanam tapi banyak yang tanam minggu kedua bulan ini sampai akhir Desember. Ini sudah menjadi kebiasaan para petani yang selalu menunggu hujan turun terus menerus baru mulai tanam,” tuturnya.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Maumere, Adi Laksmena untuk Kabupaten Sikka, sejak November 2017 sudah memasuki awal musim hujan, ditandai dengan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.
“Awal musim hujan di Kabupaten Sikka bagian barat dan utara dasarain tiga terjadi pada November sehingga saat ini sudah masuk musim hujan. Sementara Sikka bagian selatan sudah masuk dasarian dua sehingga sudah masuk musim hujan juga,” kata Adi.
Dikatakan Adi, curah hujan ada yang Atas Normal (AN) jika nilai curah hujan lebih dari 115 persen terhadap rata-ratanya dan Normal (N) jika nilai curah hujan antara 85 persen sampai 115 persen terhadap rata- ratanya. Sedangkan di Bawah Normal (BN) jika nilai curah hujan kurang dari 85 persen terhadap rata-ratanya.