JAKARTA — Masyarakat Desa Sipagabu dan Desa Liattondung Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara telah dapat menikmati aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Toba Samosir setelah 72 tahun.
PLTMH berkapasitas sekitar 130 kilowatt (kW) ini dapat menerangi 293 rumah tangga. Masing-masing rumah mendapatkan daya sebesar 400 Watt. Pembangkit ini dibangun dengan biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp6,9 miliar.
“Tahun ketiga Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menekankan pemerataan termasuk pemerataan akses listrik bagi masyarakat. Kami telah mencanangkan yang namanya energi berkeadilan,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, Selasa (5/12).
Selain pemerataan di sektor kelistrikan, pemerintah juga melakukan pemerataan di sektor bahan bakar minyak yakni dengan program BBM Satu Harga yang sudah dilakukan di berbagai tempat.
“Harga BBM harus sama, antara di Jawa dengan di Papua dan di mana pun di wilayah Indonesia, harus satu harga begitu pun dengan listrik. Saya memohon maaf kepada masyarakat Tobasa yang harus menunggu selama 72 tahun untuk dapat menikmati listrik,” ujar Rida.
“Masih ada sekitar 2.519 desa saudara-saudara kita dari Sabang sampai Merauke dari Miangas di atas dan Rote di NTT yang saat ini masih gelap gulita kalau malam, dan itu menjadi tantangan kami dan kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di sini yang sudah mau bersabar untuk mendapatkan akses listrik,” lanjut Rida.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengungkapkan masyarakat yang wilayahnya belum berlistrik dan menyampaikan keinginannya melalui institusi-institusi terkait yang sudah ditetapkan, antara lain melalui anggota legislatif dan pemerintah daerah.