CIREBON – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam Peringatan Hari Nusantara, di Dermaga Muara Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan laut merupakan pemersatu bangsa bukan pemisah bangsa lantaran Indonesia sebagai negara kepulauan.
“Jadi laut bukan pemisah tapi penyatu bangsa. Melalui Deklarasi Djuanda pula negara kepulauan bisa diterima secara internasional,” kata Tjahjo dalam Peringatan Hari Nusantara 2017, Rabu.
Mendagri yang mewakili Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa peringatan Hari Nusantara ini tidak menjadi seremonial belaka, namun perayaan ini akan memperkuat bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari, untuk dapat mewujudkan nawacita Indonesia sebagai poros Maritim.
“Melalui peringatan hari Nusantara ini, karakter bangsa Indonesia yang berwawasan bahari dan menjadikan laut sebagai ruang hidup dan ruang juang, bisa terbangun. Terwujudnya Indonesia sebagai negara maritim untuk kesejahteraan masyarakat dan disegani dunia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Tjahjo juga mengutip perkataan Presiden Jokowi Widodo yang menyatakan bahwa Indonesia telah lama memunggungi laut, samudera dan teluk. Padahal sebagai bangsa maritim laut adalah masa depan bangsa.
Ia menambahkan alasan dipilihnya kota Cirebon sebagai tuan rumah hari Nusantara 2017, yakni karena peran penting kota Udang tersebut dalam bidang perekonomian dan kemaritiman di Indonesia.
“Dipilihnya kota Cirebon saya kira, sesuatu hal yang tidak salah. Cirebon sebagai suatu bagian yang tidak terpisahkan dari Jawa Barat, ini poros maritim, poros ekonomi,” tuturnya.
Adapun Hari Nusantara adalah peringatan keberhasilan diplomasi Indonesia agar prinsip negara kepulauan diakui secara internasional melalui instrumen Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) 1982. Pengakuan ini sebelumnya didahului oleh diumumkannya dalam Deklarasi Djoeanda tanggal 13 Desember 1957.