Nelayan Balikpapan Dapat Bantuan Alat Tangkap
BALIKPAPAN — Sebelas Kelompok Nelayan di Balikpapan menerima bantuan sebanyak 103 unit alat tangkap ramah lingkungan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, terdiri dari alat tangkap gilnet, bubu, dan pancing rawai, Rabu (20/12/2017).
Ahmad Zarkasi (33), nelayan yang juga anggota KUH Karya yang merupakan kelompok nelayan di Balikpapan, menerima bantuan alat tangkap ikan berupa gilnet. Ia sangat bersyukur dengan bantuan alat tangkap nelayan yang diberikan itu, karena dengan bantuan alat itu bisa mencari ikan sesuai kebijakan pemerintah dan lebih peduli pada lingkungan.
“Senang dengan bantuan alat ini. Biasa gunakan dogol, sekarang sudah ada gilnet. Setahun saya menjadi nelayan,” terangnya.
Pria yang sudah memiliki dua anak ini mengaku penghasilannya sebagai nelayan tidak menentu, sesuai jumlah tangkapan ikan. “Penghasilan tidak pasti, tergantung cuaca. Kalau bagus dapat lebih, kadang tidak kembali modal,” ujarnya.
Zarkasi juga mengatakan, mencari ikan dengan alat tangkap dan kapal yang dimiliki hanya bisa mencari ikan di daerah pesisir Lamaru. “Di Lamaru atau pesisir, tidak jauh kalau melaut. Melihat cuaca juga, bersahabat atau tidak,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Yosmianto, menyebutkan pada tahun ini yang mendapatkan bantuan alat tangkap ikan sebanyak 11 kelompok.
“Ada 103 unit untuk 11 kelompok, dengan alat tangkap gilnet, bubu, pancing rawai. Syarat utama alat mereka yang lama, ditarik,” paparnya.
Pemberian bantuan alat tangkap ramah lingkungan ini merupakan kebijakan pemerintah pusat, dan nelayan dilarang menggunakan alat tangkap ikan pukat bela dan pukat tarik termasuk dogol.