Nelayan DIY Hadapi Banyak Kendala
YOGYAKARTA – Sejumlah nelayan di DIY berharap adanya tempat produksi kapal penangkapan ikan berukuran di atas 10 Gross Tonage (GT), karena DIY sampai saat ini belum memiliki tempat pembuatan kapal penangkapan ikan ukuran sedang tersebut.
Nelayan pun mengaku kesulitan jika harus memesan sarana alat tangkap utama tersebut. “Selama ini kita harus memesan kapal di atas 10 GT hingga ke daerah Cilacap. Karena di sana paling dekat. Itu kan cukup jauh. Kita berharap pemerintah bisa membangun tempat pembuatan kapal penangkapan ikan itu di DIY,” ujar salah seorang nelayan, Sarman, saat acara kunjungan kerja dan penyerahan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Anggota Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, Titiek Soeharto, di Pantai Depok, Bantul.
Tak hanya itu, sejumlah nelayan juga mengeluhkan belum adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar khusus bagi Nelayan (SPBN), sehingga membuat mereka harus membeli BBM ke SPBU pada umumnya.
Padahal, BBM merupakan kebutuhan utama bagi para nelayan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut. “Mohon dibuat SPBU untuk nelayan, karena di sini belum ada,” ujar salah seorang nelayan, Askapul.

Di hadapan sejumlah pejabat seperti Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Syarif Widjaya, Anggota Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Suwarman Partosuwiryo, dan nelayan juga mengeluhkan sejumlah kendala lain. Seperti kurang memadainya tempat pendaratan ikan, belum juga berfungsinya Pelabuhan Tanjung Adikarto, Kulonprogo, hingga isu rencana rekolasi nelayan yang berada di daerah wisata.