Nelayan Lampung Keluhkan Sedimentasi Dermaga dan Kerusakan Tanggul

LAMPUNG – Sejumlah nelayan tangkap ikan tradisional dengan jenis perahu kasko di Desa Ketapang Laut Kecamatan Ketapang mengeluhkan sedimentasi atau pendangkalan area tambat perahu nelayan di dermaga Ketapang yang juga berfungsi sebagai tempat pendaratan ikan nelayan yang melaut di pantai timur Lampung tersebut.

Aldi (30) salah satu nelayan tangkap ikan tradisional di wilayah tersebut mengaku pendangkalan sudah terjadi sejak satu tahun terakhir di sekitar dermaga berimbas nelayan kerap mengalami kesulitan saat akan menyandarkan perahunya.

Nelayan yang kerap mencari ikan sembilang, ikan manyung serta simba bersama nelayan lain di perairan sekitar Pulau Mundu tersebut mengungkapkan, pendangkalan akibat peristiwa alam angin timur berimbas gelombang dan membawa material pasir tersebut merupakan campuran pasir dan lumpur akibat wilayah tersebut berdekatan dengan muara sungai Way Sekampung.

Irman, salah satu nelayan melakukan proses perbaikan perahu kasko di dekat dermaga Ketapang [Foto: Henk Widi]
Material lumpur dan pasir tersebut dua tahun sebelumnya disebutnya masih cukup tipis namun sejak setahun terakhir bahkan mulai menebal sebagian menerjang ke tanggul penahan gelombang.

“Tanggul penahan gelombang yang dibangun kurang lebih tiga tahun silam ini awalnya tingginya hampir dua meter namun mulai ambruk akibat terjangan gelombang dan semakin membuat dermaga dangkal imbasnya kami terganggu saat akan melaut dan menyandarkan perahu,” terang Aldi, salah satu warga Desa Ketapang Laut yang sehari hari melaut di perairan pantai timur Ketapang saat ditemui Cendana News di dermaga Ketapang Lampung Selatan, Rabu (13/12/2017)

Lihat juga...