Nikmatnya Cita Rasa Sederhana Sate Klatak Khas Wonokromo Imogiri Bantul

YOGYAKARTA — Siapa yang tak mengenal sate. Makanan berupa daging panggang yang ditusuk kecil-kecil ini begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia. Bentuk serta-cita rasanya yang khas, menjadikan makanan satu ini sangat digemari.

Di Yogyakarta, tepatnya daerah Imogiri, Bantul, terdapat satu jenis sate yang lain dari biasanya. Orang biasa menyebutnya sate Klatak. Salah satu yang membedakan adalah tusuknya yang terbuat dari besi, bukan bambu seperti sate pada umumnya.

Keunikan itulah yang menjadikan sate klatak menjadi semacam icon kuniler kebanggaan masyarakat Imogiri, Bantul selama ini.

Salah seorang penjual sate Klatak khas Wonokromo, Imogiri, Bantul, Warni/Foto: Jatmika H Kusmargana

Di kawasan Wonokromo, Imogiri, akan banyak ditemui warung-warung yang menjual sate Klatak. Puluhan warung sate klatak dapat ditemui disini. Lalu kenapa sate di daerah ini biasa disebut Sate Klatak?

Salah seorang penjual sate Klatak, Warni, menyebut nama sate Klatak berasal dari bunyi yang ditimbulkan saat daging dibakar. “Bunyinya klatak klatak seperti mau meledak makanya dinamakan sate Klatak,” katanya.

Penggunaan besi sebagai tusuk sate Klatak sendiri menurut Warni ditujukan untuk mematangkan daging bagian dalam saat dipanggang. Sehingga seluruh lapisan daging pada sate akan matang lebih merata.

Salah satu kekhasan lain ialah bumbu yang digunakan untuk sate Klatak yang begitu orisinal. Dimana bumbu dibuat sangat sederhana dibanding sate pada umumnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga cita rasa daging agar lebih terasa orisinal di lidah penikmatnya.

Lihat juga...